Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima Perwakilan PII Mesir

HNW Ajak Pelajar Tiru Daya Juang Pendiri Bangsa

Rabu, 14 September 2022 17:27 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menerima Pimpinan Perwakilan Pelajar Islam Indonesia (PII) Mesir, di Lantai 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD. Senayan, Jakarta, Selasa (13/9). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menerima Pimpinan Perwakilan Pelajar Islam Indonesia (PII) Mesir, di Lantai 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD. Senayan, Jakarta, Selasa (13/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi pelajar penting menikmati banyaknya tantangan. Tantangan yang ada bisa jadi vitamin bila bisa dikelola agar menjadi peluang. Tantangan dan peluang tersebut justru akan membuat pelajar menjadi tangguh, unggulan dan tidak mudah menyerah.

Inilah yang dicontohkan oleh pendiri bangsa saat mereka masih belajar atau kuliah di luar negeri seperti di Belanda maupun Mesir.

Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menerima Pimpinan Perwakilan Pelajar Islam Indonesia (PII) Mesir, di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD. Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).  

Kehadiran Ketua Umum Perwakilan PII Mesir Fikri Haiqal Arif yang didampingi oleh Sekretaris Umum Perwakilan PII Mesir Indri Raisa Hanum dan Kadiv Kaderisasi Korpus PII Wati Mega Asyifa ke HNW untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan dinamika PII Mesir dalam melakukan aktivitasnya.  

Baca juga : Terima Persatuan Dokter Mata, Bamsoet Ingatkan Tingginya Ancaman Kebutaan

HNW mengungkapkan pengalaman dirinya yang pernah kuliah di di Madinah, Arab Saudi. Saat itu ia aktif dalam organisasi pelajar Indonesia, juga mengalami berbagai macam tantangan seperti yang dialami oleh PII Mesir.

Kekurangan fasilitas yang ada menurutnya tidak menjadi halangan dan beban bila kita berorganisasi dilandasi dengan kesukaan, kerelaan, pengabdian dan profesionalisme, dan peduli terhadap masa depan umat dan bangsa.

"Saat di Madinah, dalam beraktivitas organisasi, kami juga menghadapi banyak keterbatasan dan tantangan. Tapi itu tidak kami jadikan sebagai penghalang, malah jadi penyemangat. Sehingga di sana saya tetap bisa aktif berorganisasi, berdakwah, dan berolahraga tanpa melupakan sukses study juga," tambah politisi PKS ini.  

Menurut pria asal Klaten, Jawa Tengah itu, yang diperlukan generasi muda saat ini adalah agresifitas, mobilitas, totalitas, dan intelektualitas. Kuliah di Mesir tentu harus terpatri keseriusan yang lebih sebab tidak mudah dan murah kuliah di negeri Piramida itu.

Baca juga : Tarif Naik, Pelanggan Ojol Banyak Yang Tak Berpaling

Segala kesulitan dan biaya yang tak murah harus menghasilkan pelajar Indonesia dengan kualitas yang lebih tinggi dari kalau belajar di dalam negeri.   Kader PII sesuai namanya, harus mempunyai nilai lebih dibanding dengan kader organisasi pelajar dan mahasiswa lainnya.

Kader organisasi ini harus menunjukkan keislaman dan keintelektualannya dan keberpihakannya kepada bangsa dan negara Indonesia. Sebagaimana dicontohkan pada masa sebelum Indonesia merdeka sudah banyak pelajar dari Indonesia yang kuliah di Mesir.

Mereka di sana juga mengalami banyak tantangan namun ia tetap bisa menjalankan keintelektualitasnya. Pelajar-pelajar Islam yang di Mesir pada saat perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia seperti Kahar Mudzakkir maupun Saridi (Rasyidi) kerap menulis dan mempublikasikan perjuangan Bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaannya.

Dan lewat tulisan-tulisan itulah bangsa Arab seperti Mesir dan lainnya banyak tahu tentang perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Dari sinilah Mesir dan beberapa negara Arab menjadi yang pertama mendukung kemerdekaan Indonesia.  

Baca juga : Perludem Minta Penyelesaian Sengketa Pilkada Tetap Di Tangan MK

Dukungan Mesir atas kemerdekaan Indonesia itulah yang membuat hubungan Indonesia-Mesir tercatat dalam sejarah emas kedua negara.

"Peran penting dan sukses sebagai organisator, aktivis pembela bangsa dan intelektual seperti yang dicontohkan oleh alumni Kairo, Mesir seperti Kahar Mudzakkir, Rasyidi dll, penting dilanjutkan dan dihadirkan kembali dan terus menerus oleh pelajar dan mahasiswa Islam Indonesia di Mesir, dengan tetap mengantisipasi perkembangan zaman dengan generasi milenial, Z dan Alpha. Itulah medan juang mereka sekarang dan saat yang akan datang," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.