Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Bekali Guru Dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR

Selasa, 4 Oktober 2022 17:16 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima Ikatan Guru Indonesia (IGI), di Jakarta, Selasa (4/10). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima Ikatan Guru Indonesia (IGI), di Jakarta, Selasa (4/10). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - MPR bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) akan menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2022, di Kompleks MPR. Sosialisasi Empat Pilar MPR ini akan menghadirkan ratusan guru dari berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Ketua MPR Bambang Soesatyo, guru dan Sosialisasi Empat Pilar MPR memiliki keterkaitan yang erat. Sebab, berkat perjuangan berbagai guru, termasuk dukungan dari MPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), serta berbagai pihak lainnya, Pemerintah akhirnya memasukkan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib, yang tidak lagi digabung dengan mata pelajaran Kewarganegaraan seperti yang selama ini berjalan.

Baca juga : Bamsoet Buka Pameran Lukisan Immersive Colors

“Jika dahulu Pancasila bagian dari pelajaran Kewarganegaraan, kini dibalik kewarganegaraan yang menjadi bagian dari Pancasila," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Ikatan Guru Indonesia (IGI), di Jakarta, Selasa (4/10). Pengurus IGI yang hadir antara lain Ketua Umum Danang Hidayatullah, Wakil Ketua Umum Muliadin Harahap, Kepala Kesekretariatan Syaripudin, Bidang Keanggotaan Khairina Lubis dan Dewan Pembina IGI DKI Jakarta Iwan Ridwan.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, dengan membekali para guru dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, diharapkan bisa memperkuat benteng deradikalisasi dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, bisa menghindari generasi muda bangsa dari paham radikal yang memporak-porandakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga : Tokoh Adat Sentani Ke Pendukung Enembe: Jangan Halangi Upaya KPK

Bamsoet menegaskan, peran guru dalam kemajuan sebuah bangsa sangat penting. Pada 1945, saat Jepang hancur karena dihantam bom atom, Kaisar Hirohito tidak sekadar menanyakan berapa banyak jumlah prajurit atau logistik perang yang tersisa. Pertanyaan pertama justru berapa banyak jumlah guru yang tersisa.

“Bahkan pada saat itu, Kaisar Hirohito langsung bergerak cepat mengumpulkan para guru yang tersisa sekitar 45 orang, yang beliau jaga dengan baik sebagai tumpuan kebangkitan rakyat Jepang. Tidak heran jika kini Jepang menjadi negara yang modern di segala bidang," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Luncurkan Logo dan Fitur RoDA Aplikasi Gaspol! IMI

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, dalam menyambut Indonesia Emas 2045, Indonesia harus belajar banyak dari Jepang. Khususnya dalam memberikan perhatian kepada guru. Karena untuk menghasilkan peserta didik dan generasi muda bangsa yang gemilang, diperlukan pendidikan berkualitas yang dihasilkan dari kompetensi guru yang cemerlang. 

"Karena itu, dalam membenahi sistem pendidikan nasional, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memulai dengan meningkatkan kompetensi guru. Salah satunya dengan memastikan kesejahteraan mereka. Sekaligus memastikan pendidikan dan pelatihan terhadap guru berjalan secara berkesinambungan sesuai perkembangan zaman," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.