Dewan Pers

Dark/Light Mode

Bertemu Parlemen Belanda, Puan Singgung Persoalan Papua

Kamis, 6 Oktober 2022 16:48 WIB
Ketua DPR, Puan Maharani bertemu dengan Speaker of the Senate of the Netherlands, Jan Anthonie Bruijn  di sela-sela the 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Gedung DPR Jakarta, Kamis (6/10).
Ketua DPR, Puan Maharani bertemu dengan Speaker of the Senate of the Netherlands, Jan Anthonie Bruijn di sela-sela the 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Gedung DPR Jakarta, Kamis (6/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR, Puan Maharani bertemu dengan Speaker of the Senate of the Netherlands, Jan Anthonie Bruijn  di acara the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/10). . 

DPR menjadi tuan rumah dalam pertemuan pimpinan-pimpinan parlemen negara G20 itu.

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Belanda itu, Puan menyinggung sejumlah hal termasuk isu Papua yang kerap dikritik negara kincir angin tersebut.

Berita Terkait : Bertemu Grand Syaikh Al-Azhar, JK Puji Peran Alumni Al-Azhar

“Hubungan diplomatik Indonesia dan Belanda memiliki sejarah yang sangat panjang dan telah melalui berbagai pasang surut. Namun, kita patut mensyukuri karena saat ini hubungan Indonesia dan Belanda semakin harmonis di berbagai bidang prioritas,” ujar Puan saat bertemu Jan Anthonie Bruijn.

Bidang-bidang prioritas yang dimaksud itu antara lain perdagangan dan investasi, pertahanan dan keamanan, pengelolaan sumber daya air, kemaritiman, dan infrastruktur. 

Puan mengatakan, Belanda merupakan salah satu negara mitra dagang utama dan juga mitra penanaman modal atau investasi penting bagi Indonesia.

Berita Terkait : Bamsoet Happy Parlemen Turki Dukung Pembentukan Forum MPR Dunia

 “Joint Declaration on Comprehensive Partnership yang disepakati sejak 2013 telah berimbas pada peningkatan kerja sama kedua negara di banyak bidang secara komprehensif,” tuturnya.

Puan juga menyoroti interaksi Indonesia dan Belanda yang akhir-akhir ini semakin intensif, baik pada tingkat kepala negara/pemerintahan, menteri, dan pejabat pemerintah, dan delegasi bisnis. Nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Belanda pada tahun 2021 pun meningkat hampir 40 persen dibandingkan tahun 2020.
 
“Belanda merupakan jembatan Indonesia ke kawasan Uni Eropa. Kami sangat mengapresiasi sikap Belanda terhadap isu pelarangan minyak sawit dengan mengedepankan dialog dan kerja sama,” ungkap Puan.
 
“Begitu pula dengan dukungan Belanda dalam mempercepat perundingan Indonesia – Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA) yang saat ini telah memasuki putaran yang ke-11,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Lebih lanjut, Puan menyampaikan apresiasi atas dukungan yang konsisten dari Pemerintah Kerajaan Belanda, termasuk Parlemen Belanda, terhadap keutuhan wilayah Indonesia. 

Berita Terkait : Teja Paku Alam Dukung Penundaan Liga 1

Cucu Proklamator Bung Karno itu menegaskan, Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam memajukan dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia. Termasuk, kata Puan, di Provinsi Papua dan Papua Barat. 

“Indonesia sangat terbuka untuk berbagi dan bertukar pandangan dengan mitranya, dalam dialog yang konstruktif,” tegasnya.
 
Melalui kerja sama antarparlemen di forum internasional, termasuk melalui Inter-Parliamentary Union (IPU), Puan menilai DPR dan Parlemen Belanda juga perlu memainkan peran diplomasi parlemen. 

“Termasuk ikut mengupayakan terwujudnya perdamaian dan keamanan internasional, termasuk ikut mengupayakan penyelesaian damai atas perang yang terjadi di Ukraina,” ucap Puan.■