Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Apresiasi Dukungan PUIC Atas Pembentukan Forum MPR Dunia

Senin, 24 Oktober 2022 23:59 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Sekjen PUIC Mouhamed Khouraichi Niass, di sela persiapan penyelenggaraan Konferensi Internasional Pembentukan Forum MPR Dunia, di Bandung, Senin (24/10). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Sekjen PUIC Mouhamed Khouraichi Niass, di sela persiapan penyelenggaraan Konferensi Internasional Pembentukan Forum MPR Dunia, di Bandung, Senin (24/10). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan Sekretaris Jenderal Parliamentary Union of the OIC Members States/PUIC (Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam) Mouhamed Khouraichi Niass yang secara prinsip mendukung penyelenggaraan konferensi international Forum for World Consultative Assembly (Forum Consultative Assembly/Forum MPR Dunia) yang digagas MPR.

PUIC menawarkan agar forum tersebut bisa masuk menjadi salah satu bagian dari forum yang terdapat di setiap kali PUIC mengadakan konferensi. Dengan demikian Forum Consultative Assembly ini bisa memperkuat peran PUIC dalam memberikan kontribusi yang lebih besar untuk mewujudkan dunia yang aman, damai dan berkeadilan.

Baca juga : Bamsoet Puji Kesiapan Polri-BIN Amankan Konferensi Pembentukan Forum MPR Dunia

Menurut Bamsoet, sapaan akrab Bambang, MPR juga diundang masuk menjadi anggota PUIC, sehingga bisa ikut menyuarakan berbagai kepentingan umat Islam di Indonesia dan kepentingan umat Islam di dunia, melalui berbagai konferensi dan pertemuan yang diadakan PUIC. Keanggotaan MPR ini nantinya akan memperkuat posisi DPR yang sudah terlebih dahulu menjadi anggota PUIC.

“Menurut Sekjen PUIC, satu negara boleh mengirimkan lebih dari satu parlemennya untuk menjadi Anggota PUIC. Sebagaimana Afghanistan yang mengirimkan dua parlemen (House of the People dan House of Elders), Aljazair (National People's Assembly dan Council of the Nation), Bahrain (Council of Representatives dan Shura Council), Yordania (House of Representatives dan Senate), maupun Maroko (House of Representatives dan House of Councillors)," ujar Bamsoet, usai menerima Sekjen PUIC Mouhamed Khouraichi Niass, di sela persiapan penyelenggaraan Konferensi Internasional Pembentukan Forum MPR Dunia, di Bandung, Senin (24/10).

Baca juga : KTNA Nasional Apresiasi Mentan Perjuangkan Kenaikan HPP Gabah

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, gagasan pembentukan Forum MPR Dunia berawal dari pertemuan Pimpinan MPR dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz, Ketua Majelis Syuro Saudi Arabia Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al Syaikh, dan Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Muhammad Abdul Karim AlIsa di Riyadh. Serta dalam pertemuan Pimpinan MPR dengan Ketua Majelis Tinggi Kerajaan Maroko Hakim Benchamach di Rabat, pada Desember 2019. Seluruhnya mendukung gagasan MPR membentuk Forum MPR Dunia.

"Dukungan serupa juga datang dari Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop, serta para duta besar berbagai negara-negara OKI untuk Indonesia. Setelah melalui diskusi panjang, akhirnya pada 24 hingga 26 Oktober 2022 ini diputuskan untuk diselenggarakan pertemuan untuk memusyawarahkan gagasan pembentukan forum tersebut. Kehadiran Forum ini berkomitmen untuk memberikan warna pada dialog lintas budaya dan lintas peradaban yang akan menjadi pondasi bagi penciptaan dunia yang inklusif dan damai," jelas Bamsoet.

Baca juga : Rencana Pembentukan Forum MPR Dunia Sudah Siap 100 Persen

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, Forum MPR Dunia juga dimaksudkan untuk memfasilitasi peran dan kontribusi lembaga perwakilan seperti Majelis Permusyawaratan/Majelis Syuro/ Majelis Tinggi/Lembaga perwakilan sejenis lainnya yang terdapat di masing-masing negara anggota Forum. Khususnya pada beberapa negara yang tidak menganut sistem unikameral, di mana lembaga-lembaga perwakilan tersebut belum terepresentasikan kehadirannya pada beberapa organisasi kerjasama parlemen internasional.

"Forum Consultative Assembly ini tidak bersifat permanen, sehingga tidak akan mengakibatkan beban pembiayaan bagi negara-negara anggota Forum. Pertemuan Forum untuk membahas isu-isu yang disepakati bersama bisa dilakukan kapan saja, tanpa terikat waktu, sehingga lebih fleksibel," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.