Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ucapkan Selamat Hari Guru Nasional

Ibas: Guru, Orang Yang Digugu Dan Ditiru

Jumat, 25 November 2022 16:08 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Jumat (25/11), diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), guru adalah seseorang yang “digugu dan ditiru”. Baik masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Mengutip John Adams, Ibas menyatakan, guru adalah pencipta manusia. Dia adalah dasar dari semua pendidikan, dan dengan demikian seluruh peradaban umat manusia, sekarang dan masa depan. Tidak ada rekonstruksi bangsa yang mungkin tanpa kerja sama aktif dari guru.

"Dalam filosofi Bahasa Jawa, ‘guru’ diartikan sebagai ‘digugu lan ditiru’. Artinya seorang guru harus bisa dipercaya dan ditiru oleh muridnya," ungkapnya.

Baca juga : Mahathir Ucapkan Selamat Kepada Anwar Ibrahim, Seteru Lama Yang Kini Jadi PM

Menurut Ibas, di masa lalu, guru berperan penting dalam Perjuangan Kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara dan RA Kartini merupakan dua contoh dari para guru yang telah berjuang keras demi kepentingan bangsa Indonesia.

"Mereka telah menanamkan fondasi yang menjadi prinsip dan filosofi pendidikan nasional. Di masa sekarang ini, peranan guru dalam pembangunan kesejahteraan sangatlah penting," bebernya.

"Ungguh, di tengah masa ketidakpastian ini guru merupakan faktor yang tak dapat terpisahkan demi menyambut kemajuan dan perkembangan zaman,” imbuh Ibas. 

Baca juga : Hari Guru Nasional 2022, Ganjar Jamin Kesejahteraan Guru Honorer Di Jawa Tengah

Wakil Ketua Banggar DPR RI ini juga menyampaikan, di saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi, di mana penduduk usia kerja lebih banyak dibanding usia non-kerja.

Hal ini tentu memberikan plus berupa tingginya jumlah tenaga kerja, namun juga membawa minus berupa masih rendahnya kualitas SDM Indonesia.

"Demi meningkatkan kualitas SDM Indonesia, tentu guru harus memperkuat kinerja ‘Asah, Asih, Asuh’ mereka. Sebagai perwujudan dari harapan akan masa depan yang lebih baik dan Penyempurnaan akan kualitas manusia Indonesia, guru harus siap untuk ditiru, namun juga harus berbenah diri untuk menjadi lebih baik," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.