Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Imin: Islam Bukan Hanya Inspirasi, Tapi Juga Power Politik

Rabu, 7 Desember 2022 00:32 WIB
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (di podium) berbicara Seminar Nasional Pilar Politik bersama Himpunan Mahasiswa Politik, di Auditorium Bachtiar Effendy, UIN Jakarta, Selasa (6/12). (Foto: Dok. PKB)
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (di podium) berbicara Seminar Nasional Pilar Politik bersama Himpunan Mahasiswa Politik, di Auditorium Bachtiar Effendy, UIN Jakarta, Selasa (6/12). (Foto: Dok. PKB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menegaskan, Islam tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara, baik sosial, ekonomi, maupun politik. Menurut dia, Islam dan negara lebih pada posisi saling mengisi dan menguatkan satu sama lainnya.

Menurut Ketua Umum PKB yang akrab disapa Imin ini, Islam sangat memiliki peran dan kekuatan yang nyata dalam mengubah dan mengawal perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, Islam sejak lama telah menjadi inspirasi dalam pola kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga : Jokowi Ingatkan KPU, Hati-hati, Hal Teknis Bisa Jadi Politis

“Islam terbukti menjadi kekuatan, bukan hanya inspirasi tapi juga power dalam proses politik. Islam telah menunjukkan bukan hanya sebagai nilai dan ajaran, tetapi juga pengorganisasian yang bersifat politik maupun sosial,” katanya, saat berbicara Seminar Nasional Pilar Politik bersama Himpunan Mahasiswa Politik, di Auditorium Bachtiar Effendy, UIN Jakarta, Selasa (6/12).

Menurut Imin, hubungan Islam dan negara di Indonesia yang begitu harmoni dan terus bersinergi sehingga saling mengisi dan memberikan kontribusi untuk kemajuan demokrasi patut disyukuri. Meski begitu, ia turut menyayangkan ada segelintir kelompok yang justru membenturkan harmonisasi keduanya.

Baca juga : Kalah Pemilu Untuk Pertama Kali, Mahathir Pensiun Dari Politik

“Tapi, di sisi yang lain ada juga yang membenturkan politik dengan Islam. Realitas politik membuat Islam dan politik menjadi berhadap-hadapan. Inilah tugas kalian semua, mahasiswa, potensi dan kekuatan Islam yang faktanya tidak hanya menjadi nilai, tapi juga menjadi kekuatan yang menyatukan adalah pijakan kalian untuk berfikir tentang hubungan Islam dan negara,” tuturnya.

Imin menegaskan, tidak ada alasan memisahkan Islam dan demokrasi dalam praktik politik bernegara, termasuk di Indonesia. “Nilai-nilai tentang keadilan, egalitarianisme, dan musyawarah telah terealisasikan dalam praktik politik kenegaraan modern di Indonesia,” urainya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.