Dark/Light Mode

Tambah Kuota Haji

Yaqut Harus Lebih Lincah

Sabtu, 7 Januari 2023 07:50 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: MPR)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengucap syukur atas adanya informasi dari Menteri Agama (Menag) bahwa Indonesia mendapat kuota haji 100 persen di tahun 2023 atau sebesar 221 ribu. Namun, ia mendorong agar ada diplomasi maksimal ke pihak Kerajaan Arab Saudi agar angka tersebut benar-benar bisa direalisasikan, bahkan bisa bertambah.

Hidayat mengingatkan pan­jangnya daftar tunggu calon jemaah haji Indonesia. Sebelum pandemi Covid-19, kuota je­maah haji Indonesia adalah 221 ribu orang. Namun, akibat Covid-19 kuota haji dipangkas hanya sekitar 100 ribu orang.

Hidayat menjelaskan, dampak penghentian haji selama pandemi Covid-19 adalah ter­jadinya tambahan waktu tunggu keberangkatan bagi sekitar 5,2 juta jemaah. Bahkan, di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), masa tunggu hingga 97 tahun. Sementara di Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, masa tunggu kurang lebih 55 tahun.

Karena itu, pria yang akrab disapa HNW meminta Pemerintah harus meningkatkan upaya diplomasi untuk mendapatkan kenaikan kuota. Birokrasi haji kudu siap mengeksekusi jika Arab Saudi mengumumkan ada tambahan kuota haji bagi jemaah Indonesia.

Baca juga : Silmy Karim: Imigrasi Harus Berwibawa Namun Ramah

“Jangan sampai terulang seperti tahun 2022. Di mana Arab Saudi mengumumkan ada tambahan 10 ribu kuota haji, tapi Indonesia tidak siap menerimanya sehingga tambahan tersebut justru ditolak,” wanti-wanti politikus senior PKS ini.

Anggota Komisi VIII DPR ini juga mengingatkan pemerintah untuk memastikan biaya haji tahun 2023 tidak mengalami ke­naikan yang signifikan. Apalagi ada kenaikan secara mendadak yang bisa membebani calon jemaah haji.

Hal ini kata dia, sebagai evaluasi tahun 2022 di mana Arab Saudi tiba-tiba mengumum­kan biaya Masya’ir atau biaya prosesi ibadah haji selama di Arafah, Mina, dan Muzdalifah selama empat hari. Dari 1.500 riyal menjadi 5.600 riyal, serta untuk musim haji 2023 harga hotel di Mekkah dan Madinah sudah mulai melonjak tajam akibat tingginya okupansi.

Lebih lanjut HNW mengingatkan, keberangkatan jemaah Haji 2023 dimulai sekitar awal Juni. Sehingga idealnya, upaya diplomasi dan penjajakan kon­trak transportasi atau akomodasi sudah dioptimalkan mulai bulan Januari 2023.

Baca juga : Bambang Kayun Hadiri Panggilan KPK Sebagai Tersangka

Selain itu, HNW juga men­dorong Menag memanfaatkan Muktamar Haji Internasional 2023 guna memperjuangkan peningkatan kuota dan rasionalisasi biaya haji. Apalagi, Menag telah menyampaikan komitmen memanfaatkan momen itu pada Rapat Kerja (raker) Komisi VIII DPR.

HNW berharap, jemaah haji Indonesia yang telah menunggu puluhan tahun dapat dimudah­kan dan diringankan dalam persiapan dan pelaksanaan haji tahun 2023.

“Bila jemaah terpuaskan dan tidak dikecewakan, maka doa-doa mereka sebagai haji yang mabrur dan maqbul. Tentu juga untuk Bangsa dan Negara Indonesia agar maju makmur, adil dan sejahtera,” kata dia.

Sementara, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, kuota haji Indonesia pada tahun 2023 atau musim haji tahun 1444 Hijriah yakni 100 persen atau kuota penuh. “Bisa lebih kalau kita negosiasi dalam muktamar haji tahun depan. Artinya tantangan akan jauh lebih berat,” jelas Yaqut dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Enrique Ingin Terus Latih La Furia Roja

Kuota 100 persen itu berarti jumlah jemaah akan mencapai 221 ribu orang pada tahun 2023. Yaqut mengklaim pelaksanaan haji tahun 2022 mendapatkan nilai memuaskan berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) dengan indeks 90,45 persen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.