Dark/Light Mode

Terima ILUNI UI, Bamsoet Dukung Pelaksanaan Zero Discrimination Day 2023

Jumat, 20 Januari 2023 14:12 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berkemeja putih)  menerima pengurus ILUNI UI, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Jumat (20/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berkemeja putih) menerima pengurus ILUNI UI, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Jumat (20/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) didukung UNAIDS Indonesia serta Diesel One Solidarity Community yang difasilitasi ReThinkbyAWR Strategic Partnership, akan menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR bersamaan dengan acara Zero Discrimination Day 2023 dalam rangka menyambut Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia. Acara rencana diselenggarakan pada 1 Maret 2023, di Gedung Nusantara V MPR.

Peserta ditargetkan mencapai 200 orang. Terdiri dari mahasiswa, pengurus organisasi kemasyarakatan, pengurus partai politik, filantropi, aparatur penegak hukum, hingga kalangan masyarakat umum lainnya.

Baca juga : Bamsoet Dorong Optimalisasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif RI-Korsel

"Visi acara ini untuk mendorong agar perempuan dan anak-anak pada khususnya bisa hidup di dunia yang bebas dari segala bentuk diskriminasi," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima pengurus ILUNI UI, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Jumat (20/1). Pengurus ILUNI UI yang hadir antara lain Ketua Umum Didit Ratam, Sekjen Ahmad Fitrianto, Wakil Ketua Muhammad Adnan, Wakil Ketua Policy Center Marlon Samuel Kansil, Wakil Sekjen Ayuningtyas Widari Ramdhaniar. Hadir juga Founder and Advisor ReThinkbyAWR Strategic Partnership Fitri Wigati Mumpuni.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Hari Tanpa Diskriminasi dicetuskan oleh program gabungan PBB tentang HIV/AIDS bernama UNAIDS. Diperingati sebagai upaya mempromosikan gerakan solidaritas global untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi.

Baca juga : Bamsoet Pastikan IMI Dukung Gelaran Jakarta e-Prix 2023

"Menurut UNAIDS, selain diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS, diskriminasi seputar pendapatan, gender, usia, status, kesehatan, pekerjaan, kecacatan, orientasi seksual, penggunaan narkoba, etnis, ras, kelas, suku, dan agama juga masih menjadi masalah hingga saat ini. Ketidaksetaraan tersebut tumbuh lebih dari 70 persen dari populasi global yang memicu risiko perpecahan serta menghambat pembangunan ekonomi dan sosial," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, pada Hari Tanpa Diskriminasi tahun ini, UNAIDS menentang diskriminasi yang dihadapi perempuan dan anak perempuan dalam segala keragamannya. Sehingga bisa meningkatkan kesadaran serta memobilisasi aksi untuk mempromosikan kesetaraan dan pemberdayaan bagi perempuan dan anak perempuan.

Baca juga : Terima Perwakilan Kepala Desa, Ketua MPR Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Kades

"Di Indonesia, diskriminasi dalam bentuk Kekerasan Berbasis Gender (KBG) terhadap perempuan masih cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, terjadi peningkatan signifikan kasus KBG terhadap perempuan, dari 226.062 kasus di tahun 2020 menjadi 338.506 kasus pada tahun 2021. Komnas Perempuan juga mencatat peningkatan pengaduan mencapai 80 persen, yaitu dari 2.134 kasus pada 2020 menjadi 3.838 kasus di tahun 2021," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.