Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Kembali Terima Penghargaan DataGovAI Award 2022

Kamis, 2 Februari 2023 18:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima penghargaan DataGovAI Award 2022 dari Chairman ABDI Rudi Rusdiah, di Jakarta, Kamis (2/2). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima penghargaan DataGovAI Award 2022 dari Chairman ABDI Rudi Rusdiah, di Jakarta, Kamis (2/2). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menerima penghargaan DataGovAI Award 2022, kategori Best Data and AI Governance untuk sektor Lembaga Legislatif RI. Penghargaan diberikan Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) atas kontribusi Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam memajukan dunia big data dan artificial intelligence (AI) di Tanah Air.

Bamsoet mengapresiasi peran ABDI yang konsisten menyelenggarakan Web Summit sejak tahun 2018. Pada 2023, ABDI akan kembali menyelenggarakan Web Summit dengan tiga event utama. Antara lain, DataSecurAI 2023 yang diselenggarakan pada 7 dan 9 Maret 2023, Satu Data Indonesia 2023 pada 4 dan 6 Juli 2023 dan DataGovAI 2023 pada 7, 9 dan 14 November 2023.

Melalui Web Summit 2023, ABDI bisa semakin menyemarakkan dunia big data dan AI. Khususnya dalam membangun ekosistem blockchain, sehingga Indonesia juga bisa memiliki platform jual beli NFT berkualitas internasional, tidak lagi bergantung kepada OpenSea atau platform sejenis dari luar negeri.

Baca juga : Beasiswa S2 Jurnalis BRI Kembali Dibuka, Pendaftaran 1-28 Februari 2023

"Potensi industri blockchain Tanah Air masih terbilang besar. Menurut laporan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Indonesia Crypto Network (ICN), per Oktober 2022, jumlah investor kripto di Tanah Air mencapai 16,4 juta orang, melampaui investor pasar modal yang sebesar 9,98 juta orang, dengan transaksi mencapai Rp 279,8 triliun," ujar Bamsoet, usai menerima pengurus ABDI, di Jakarta, Kamis (2/2). Pengurus ABDI yang hadir antara lain, Chairman Rudi Rusdiah, Wakil Ketua Umum Windi Astono, Wakil Ketua Bidang Program Kasmirus Adrian, Sekretaris II FX Winarto, serta Jurnalis Komite.id Firly.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) 39/2019 tentang Satu Data Indonesia. Perpres tersebut menjadi landasan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi pakaikan antar instansi pusat dan instansi daerah melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode referensi dan data induk.

Presiden Jokowi sudah menekankan bahwa data merupakan "new oil", sumber kekayaan baru yang sangat berharga, bahkan nilainya bisa lebih berharga daripada minyak. Bamsoet menerangkan, pemanfaatan big data telah sukses dilakukan berbagai produsen teknologi, seperti Netflix, Facebook, Instagram, Tik Tok. Bahkan juga oleh para produsen fashion dan otomotif, seperti Ralph Lauren, Roll Royce, serta Shell.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembuatan Sistem Terstruktur Penerbitan Izin Praktik Dokter

"Mereka secara berkesinambungan selalu memperbarui data profil konsumennya. Sehingga produsen sudah tahu apa, siapa, dan kapan, serta bagaimana keinginan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui Perpres 39/2019 tersebut, diharapkan bisa mempercepat transformasi kementerian/lembaga serta BUMN dalam memanfaatkan big data untuk meningkatkan kinerja," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, selain memanfaatkan big data, pemerintah bersama seluruh stakeholders terkait juga harus mewaspadai berbagai potensi penyalahgunaan big data melalui AI yang dilakukan berbagai pihak tidak bertanggungjawab yang hanya mencari keuntungan tanpa mempertimbangkan risikonya. Beberapa tahun lalu dunia dikejutkan dengan Kasus Cambridge Analytica yang menambang data 50 juta pengguna Facebook untuk kepentingan kontestasi politik Amerika Serikat.

"Peristiwa tersebut menjadi catatan penting betapa inovasi digital dan data bisa dimanipulasi untuk kepentingan politik sesuai dengan pesanan kelompok tertentu. Untuk memberikan perlindungan data pribadi, Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi pada 17 Oktober 2022. Sehingga bisa mengantisipasi serangan siber dari oknum kejahatan siber yang mengakibatkan kebocoran data pribadi dari beberapa platform yang ada Indonesia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.