Dark/Light Mode

Gobel Optimistis, Penerbangan Jakarta-Tashkent Dongkrak Hubungan Ekonomi Indonesia-Uzbekistan

Kamis, 27 April 2023 13:58 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (tengah, kanan) bersama Dubes Uzbekistan untuk Indonesia Muzaffar S Abduazimov, saat melepas penerbangan perdana maskapai penerbangan Uzbekistan Airways di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/4) malam. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (tengah, kanan) bersama Dubes Uzbekistan untuk Indonesia Muzaffar S Abduazimov, saat melepas penerbangan perdana maskapai penerbangan Uzbekistan Airways di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/4) malam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, Rachmat Gobel optimis, penerbangan langsung Jakarta-Tashkent akan meningkatkan hubungan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia dan Uzbekistan.

"Ini bukan hanya soal wisata ziarah ke Uzbekistan. Yang paling utama adalah hubungan ekonomi, sosial, dan budaya kedua negara,” kata Gobel, saat melepas penerbangan perdana maskapai penerbangan Uzbekistan Airways di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/4) malam.

Sebelumnya, penerbangan Jakarta-Tashent harus melalui negara lain, terutama Turki. Sehingga, waktu tempuhnya menjadi jauh lebih lama dan ongkos perjalanannnya lebih mahal.

Kini, dengan adanya penerbangan langsung, rute tersebut hanya bisa ditempuh dalam waktu 8 jam.

"Saat ini, baru satu kali penerbangan dalam sepekan. Ke depan, saya berharap bisa dua kali dalam dua pekan,” kata Gobel.

Pelepasan penerbangan perdana maskapai penerbangan Uzbekistan Airways ini dihadiri Pjs Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Muzaffar S Abduazimov.

Baca juga : Bamsoet Ajak Majukan Dunia Olahraga Otomotif Indonesia

Selain itu, juga hadir pejabat dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta. Serta Head of Marketing and Network Strategy Uzbekistan Airways, Shukhrat Mirsaidov.

Uzbekistan Airways sudah melayani rute Jakarta-Tashkent sejak Mei 2019. Namun pada Maret 2020, layanan di rute ini dihentikan karena Covid-19.

Saat Gobel berkunjung ke Uzbekistan pada 2021, mereka meminta kepada Gobel untuk membantu agar penerbangan Jakarta-Tashkent bisa dibuka lagi.

“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa dibuka lagi. Ini berkat dukungan pemerintah, khususnya Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN,” kata Gobel.

Dalam sambutannya, Muzaffar menyampaikan, Uzbekistan memiliki nilai penting dalam wisata ziarah.

“Inilah negeri kelahiran ahli hadits Imam Bukhori dan Imam Turmuzi, ahli kedokteran Ibnu Sina, ahli matematika Khawarizmi, dan juga asal tarekat Naqshabandiyah,” katanya.

Baca juga : Pesantren Bantu Eratkan Hubungan Indonesia-Jepang

Selama masa Covid-19, pemerintah Uzbekistan melakukan renovasi total kawasan kuburan Imam Bukhori. Saat ini, makam tersebut sudah bisa dikunjungi lagi.

Selain dibangun masjid yang megah, juga terdapat museum Imam Bukhori.

Di Uzbekistan, juga banyak peninggalan masa kejayaan Islam, terutama di Kota Samarkand dan Kota Bukhara, khususnya peninggalan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lang.

Mereka sangat mengincar para jamaah umroh, agar memilih Uzbekistan sebagai negara tujuan wisata ziarah. 

“Uzbekistan memiliki peninggalan sejarah Islam dan wisata ziarah. Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Rachmat Gobel, atas bantuannya untuk pembukaan kembali penerbangan ini. Semoga, bisa setiap hari ada penerbangan,” ucap Muzaffar.

Gobel mengatakan, ada dua makna strategis dari pembukaan kembali penerbangan Jakarta-Taskent. Pertama, muhibah anggota DPR memiliki dampak nyata. Kedua, Uzbekistan adalah negeri land lock (tak memiliki perbatasan dengan laut). Sehingga, pengiriman logistik harus melalui udara atau melalui negara lain.

Baca juga : Demokrat Jakarta Siap Fasilitasi Anak Muda Tingkatkan Ekonomi & Pendidikan

"Pengiriman logistik dan ekspor-impor melalui negara lain tentu berbiaya mahal, rumit, dan butuh waktu lama. Maka, satu-satunya yang terbaik adalah melalui kargo udara. Uzbekistan adalah negeri penting di Asia Tengah. Jadi bisa menjadi hub ekonomi,” beber Gobel.

Uzbekistan memiliki sejumlah produk pertanian yang unggul seperti cherry dan strawberry. Sedangkan Indonesia memiliki produk pertanian buah-buahan tropis seperti pisang, nanas, mangga, dan sebagainya.

“Saat ini, sedang terus diusahakan agar ada kemudahan-kemudahan, khususnya tentang sertifikasi yang diakui di dua negara. Agar proses masuk bisa lebih cepat. Ini potensi ekonomi yang besar, khususnya bagi Indonesia,” tutur Gobel.

Ekspor buah-buahan dan produk pertanian lainnya, merupakan pintu yang baik dalam modernisasi pertanian di Indonesia, dan menyejahterakan para petani.

"Jika kita berhasil menyejahterakan para petani, maka masalah kemiskinan di Indonesia bisa lebih mudah diselesaikan,” tandas Gobel. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.