Dark/Light Mode

Penukaran Uang Baru Capai Rp 195 Triliun

Alhamdulillah, Duit Mengalir Ke Kampung Sangat Besar

Sabtu, 29 April 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsyi menyampaikan tentang pentingnya silaturahmi di Hari Raya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Jumat (28/4). (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsyi menyampaikan tentang pentingnya silaturahmi di Hari Raya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Jumat (28/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mengapresiasi kinerja Bank Indonesia (BI) yang sanggup menyediakan penukaran uang tunai baru sekitar Rp 195 triliun untuk kebutuhan angpau dan mudik Lebaran tahun ini.

Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsyi mengatakan, kinerja BI telah memberikan dampak luar biasa atas pergerakan roda ekonomi di tengah-tengah masyarakat. BI sanggup menyiapkan penukaran uang sampai dengan Rp 195 triliun.

“Ini menunjukkan besarnya kebutuhan uang tunai baru untuk kebutuhan THR (Tunjangan Hari Raya) atau angpau Lebaran di Indonesia,” katanya di sela-sela sosialisasi Empat Pilar MPR di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, kemarin.

Sekjen DPP PKS ini mengatakan, pulang kampung saat Lebaran merupakan budaya yang unik dan hanya dimiliki oleh masyarakat di Indonesia. Budaya ini memiliki makna positif untuk meningkatkan persatuan di masyarakat, dan bisa menjadi sarana pemerataan pembangunan dari kota ke desa.

Baca juga : Nyali Kejagung Makin Berani

Aboe bilang, setidaknya ada 123 juta orang yang mudik saat Lebaran tahun ini. Mereka pulang kampung untuk berkunjung dan menjalin silaturahmi dengan keluarga di kampung.

“Ini aset yang bagus untuk bangsa dan negara, karena dapat menguatkan persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKS ini menyampaikan bahwa saat mudik bukanlah pertemuan biasa, karena ada suasana kebatinan untuk melepas rindu. Pemudik yang pulang kampung akan sungkem ke orang tua dan mengunjungi keluarga, sehingga akan mempererat tali persaudaraan. Dengan demikian, ikatan kekeluargaan kembali menguat.

“Di sinilah sendi-sendi persatuan nasional kembali dikuatkan,” ungkapnya.

Baca juga : Alhamdulillah, Kompak...

Aboe menguraikan keistimewaan lain budaya mudik yang ada di Indonesia. Saat mudik itu pemudik tidak ada yang datang dengan tangan kosong, semua pasti membawa oleh-oleh. Ini menjadi faktor penguat tali kekeluargaan di tengah masyarakat.

Adanya budaya berbagi THR atau angpau Lebaran. Hal ini juga menjadi penguat hubungan antarmasyarakat meskipun bukan keluarga.

“Karena pada praktiknya, angpau Lebaran ini banyak dibagi antara anak-anak sesama kolega atau rekan kerja,” katanya.

Dia menyarankan, budaya berbagi saat Lebaran terus dilestarikan.

Baca juga : Darmadi: Mesti Tepat Sasaran

“Alhamdulillah, uang besar yang ditukarkan di bank itu bisa mengalir ke kampung saat Lebaran. Para perantau pulang dengan membawa hasil kerjanya, sehingga bisa mendorong perekonomian di pedesaan,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.