Dark/Light Mode

Beri Kuliah Umum Di Seskoal

Bamsoet: Semua Presiden RI Miliki Karakter Kepemimpinan Kuat

Rabu, 10 Mei 2023 15:10 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, seluruh Presiden Indonesia, sejak era Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi, memiliki karakter kuat. Hal ini disampaikan Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat memberikan kuliah umum kepada Perwira Siswa Pendidikan reguler (Pasis Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5).

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan, karakter kuat itu bisa dipelajari Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023. Presiden Soekarno, misalnya, merupakan presiden berkharisma dan berwibawa, seorang cendekiawan dan ideolog. Memiliki daya tarik dan kemampuan persuasif untuk mengubah presepsi orang lain, sekaligus membangun loyalitas. Kemampuan orasinya mampu membangun optimisme serta membakar semangat juang.

"Pada masa kepemimpinannya, Presiden Soekarno berhasil membangun semangat revolusi dan nasionalisme yang bermuara pada terwujudnya cita-cita Indonesia merdeka, serta menyatukan Papua Barat ke dalam NKRI. Terbentuknya Gerakan Non-Blok pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, menjadi bukti kepiawaian Presiden Soekarno membangun aliansi dan meraih simpati internasional, untuk membebaskan diri dari bayang-bayang hegemoni Barat dan Timur," ujar Bamsoet.

Baca juga : Beri Kuliah Umum Di Seskoal, Bamsoet Ingatkan Ancaman Geopolitik Global

Ketua DPR RI ke-20 ini melanjutkan, pada kepemimpinan Presiden Soeharto, dalam 32 tahun masa pemerintahannya, berhasil meletakan pondasi pembangunan di Indonesia melalui Repelita, membangun stabilitas sosial-politik, serta mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Lalu, kepemimpinan Presiden BJ Habibie, walaupun singkat namun tidak menafikkan kenyataan, bahwa banyak hal yang telah beliau persembahkan. Khususnya, bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan.

"Habibie menjadi orang pertama di dunia yang menemukan teori untuk mengkalkulasikan gejala perambatan retakan sayap pesawat terbang secara acak (crack propagation onrandom), sehingga dikenal sebagai Mr Crack. Kemudian Presiden KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), dikenal sebagai presiden yang bergaya kharismatik, senantiasa menonjolkan sikap antikekerasan dalam mengambil kebijakan, dan menghormati pluralisme," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, Presiden Megawati Soekarnoputri, merupakan sosok yang memiliki karakter dan kepribadian kuat, menjunjung tinggi adat ketimuran. Selama kepemimpinannya, dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsip: berpolitik dengan ideologi, sesuai konstitusi. Tidak heran jika Mega menolak perpanjangan masa jabatan dan periodisasi presiden.

Baca juga : KSP: Presiden Jokowi Dukung Kepentingan Buruh

Pada masa pemerintahan Megawati, KPK dibentuk, sebagai tindaklanjut atas amanat TAP MPR Nomor VIII Tahun 2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

"Kepemimpinan nasional dilanjutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenal sebagai sosok demokratis, serta menghormati kompromi dan konsensus demi menghindarkan sikap otoriter. SBY adalah karakter pemimpin yang mengedepankan sikap kehati-hatian, kecermatan, dan kematangan berpikir sebelum mengambil suatu keputusan. Semasa kepemimpinan SBY, Indonesia berhasil menyelesaaikan batas maritim Indonesia dengan 2 negara sahabat, yaitu Singapura dan Filipina," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, Presiden Jokowi, yang saat ini menjabat untuk masa jabatan keduanya, memiliki karakter partisipatif dan karismatik, dekat dengan rakyat. Program pemerataan pembangunan terasa begitu nyata, dengan menggalakan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa. Kepedulian pada kehidupan rakyat dimanifestasikan melalui berbagai program bantuan sosial, seperti KIP dan BPJS, yang sangat dirasakan manfaatnya oleh kelompok ekonomi lemah.

Baca juga : Baznas: Semoga Masyarakat Kian Nyaman Beribadah

"Dari berbagai periodisasi pemerintahan yang telah dilalui, kita dapat mengambil satu benang merah dalam konteks kepemimpinan nasional. Meskipun dihadapkan pada tantangan kehidupan kebangsaan yang beragam dan dinamis, setiap pemerintahan mengadopsi gaya kepemimpinan khas masing-masing. Namun, semuanya memiliki satu keseragaman visi yaitu mewujudkan tujuan naional melalui pembangunan untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.