Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadiri Maekyung Korsel-RI Forum

Bamsoet Tegaskan, Pembangunan IKN Nusantara Tetap Berjalan

Selasa, 16 Mei 2023 11:52 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menghadiri Maekyung Korea Selatan-Indonesia Forum, di Jakarta, Selasa (16/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo menghadiri Maekyung Korea Selatan-Indonesia Forum, di Jakarta, Selasa (16/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur akan tetap dilaksanakan, sekalipun Presiden Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Saat ini, pembangunan IKN Nusantara sudah mencapai sekitar 27 persen. Sekitar 30 persen dari perkiraan total anggaran sebesar Rp 466 triliun akan ditanggung dari APBN. Sisanya 70 persen atau sekitar Rp 300 triliun lebih akan diperoleh melalui investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Pemindahan dan pembangunan IKN Nusantara saat ini telah ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. "MPR akan memperkuat dasar hukum tersebut guna memastikan pemindahan IKN Nusantara tetap dilaksanakan oleh presiden yang menjabat setelah Presiden Jokowi. Salah satunya, melalui Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang saat ini sedang disiapkan MPR," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam acara Maekyung Korea Selatan-Indonesia Forum, di Jakarta, Selasa (16/5).

Acara ini dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan Chung Hwang-keun, Wakil Pertama Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan Jang Young-jin, Ketua Komisi Urusan Luar Negeri dan Unifikasi Majelis Nasional Korea Kim Tae-ho, Pimpinan Maekyung Media Group Chang DaeWhan serta Presiden KOTRA (The Korea Trade Investment Promotion Agency Yu Jeoung Yeol).

Baca juga : Kowarteg Dukung Ganjar Bagikan Resep Masakan Nusantara Di Kabupaten Bogor

Ketua DPR ke-20 ini mengapresiasi hubungan diplomatik Indonesia dengan Korea Selatan yang telah terjalin selama 50 tahun. Telah banyak yang dicapai dari kerja sama kedua negara. Namun, masih ada lebih banyak lagi, prospek kerja sama yang dapat ditingkatkan pada berbagai bidang.

Misalnya, pada sektor otomotif. Pengembangan kendaraan listrik dan ekosistemnya, dewasa ini telah menjadi tren global. Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia yang merupakan komponen utama pembuatan baterai, memiliki peran penting dalam pembangunan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Sektor pertanian juga menyimpan potensi untuk dikembangkan. Sebagai negara agraris, sektor pertanian telah menyumbang 12,91 persen dari jumlah PDB Nasional, serta menyerap lebih dari 27 persen tenaga kerja. Demikian pula pada sektor kemaritiman. Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak hanya kaya akan sumberdaya bahari dan keanekaragaman hayati, melainkan juga memiliki posisi geostrategis sebagai jalur laut utama perdagangan internasional," kata Bamsoet.

Baca juga : Megawati Dorong Pembuatan Roadmap Pembangunan Bali Jangka Panjang

Wakil Ketua Umum FKPPI ini menuturkan, tema penyelenggaraan Maekyung Indonesia Forum, “Stronger Partnership for the Epicentrum of Growth”, menyiratkan optimisme yang sangat selaras dengan arah kebijakan Presidensi Indonesia di ASEAN pada tahun ini. Yaitu menjadikan ASEAN sebagai pusat (episentrum) pertumbuhan.

Optimisme ini tidak berlebihan, mengingat dalam kurun waktu satu dekade terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN mencapai 3,98 persen. Atau 1,38 persen lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global.

"Harapan kita, tren positif pertumbuhan ekonomi ASEAN, juga berimbas dan berdampak positif bagi peningkatan kerjasama negara-negara ASEAN dengan berbagai negara lainnya, termasuk Korea Selatan. Kita mensyukuri, bahwa sejak 1 Januari 2023, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea atau Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement secara resmi telah diberlakukan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.