Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Barito Putera Perpanjang Kontrak RD Hingga 2026
- Ini 22 Rute & Warna Bus Shalawat yang Layani Jemaah Haji ke Masjidil Haram
- Real Madrid Vs Real Betis, Laga Perpisahan Toni Kroos
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Inovasi Teknologi Redam DBD
Banyak Hoaks, Informasi Wolbachia Kurang Optimal
Senin, 20 November 2023 07:20 WIB
Sebelumnya
Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk menyikapi kondisi ini dengan asas kehati-hatian, terutama saat membuat statemen, khususnya lewat media sosial. Walau diakuinya, setiap kebijakan Pemerintah, sudah barang tentu berdasarkan satu penelitian dan berdasarkan keilmuan. “Artinya, kebijakan itu akhirnya diambil berdasarkan suatu rangkaian panjang,” jelasnya.
Handoyo mengatakan, inovasi atau penerapan Wolbachia untuk memberantas DBD sudah diterapkan di banyak negara. Negara-negara yang memanfaatkan teknologi Wolbachia antara lain Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuathu, Mexico, Kiribathi, New Caledonia, Sri Lanka, dan lainnya.
Baca juga : Disebar Untuk Tekan Kasus DBD, Nyamuk Wolbachia Bukan Hasil Rekayasa Genetik
Indonesia pun sudah melakukan langkah penelitian atas inovasi tersebut. Penelitian tersebut dilakukan sejak 2011 di Yogyakarta dengan dukungan filantropi Yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015). Hasilnya, Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus tidak menular ke dalam tubuh manusia.
Untuk meredam pro kontra di masyarakat ini, Handoyo menyarakan agar para pihak duduk bersama. Jangan sampai kegundahan semakin meluas. Walaupun, kebijakan ini didasari niat baik, namun imbasnya telah memicu kekhawatiran berlebihan di masyarakat, sehingga malah kontra produktif.
Baca juga : Genjot Teknologi, Amar Bank Raih Penghargaan Most Innovative Digital Bank
Dia pun meminta Pemerintah, segera mengambil alih kebijakan program ini dan mensosialisasikan kepada para pemangku kepentingan. “Sehingga penerapan program ini (Wolbachia) bisa diterima masyarakat dan tidak memincu kekhawatiran akibat komunikasi yang kurang optimal,” ucapnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 20/11/2023 dengan judul Inovasi Teknologi Redam DBD, Banyak Hoaks, Informasi Wolbachia Kurang Optimal
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya