Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Inovasi Teknologi Redam DBD
Banyak Hoaks, Informasi Wolbachia Kurang Optimal
Senin, 20 November 2023 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti penerapan inovasi teknologi Wolbhachia sebagai upaya menghentikan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Sayangnya, di tengah inovasi teknologi ini muncul beragam hoaks.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan, informasi yang diterima masyarakat menyangkut Wolbhachia simpang siur. “Banyak hoaks tentang Wolbhachia yang bermunculan di ruang-ruang publik sehingga masyarakat, ya jadi ketakutan,” kata dia, kemarin.
Baca juga : Disebar Untuk Tekan Kasus DBD, Nyamuk Wolbachia Bukan Hasil Rekayasa Genetik
Politisi PDI Perjuangan ini khawatir jika kabar hoaks Wolbhachia ini terus berlanjut, masyarakat yang menjadi korbannya. Salah satu hoaks di media sosial, informasi bahwa Wolbachia ini adalah jentik nyamuk yang sengaja diimpor untuk merusak anak bangsa ini.
“Pendapat ini kan sebenarnya konyol. Tapi informasi sepotong tanpa didukung fakta dan data seperti ini tetap bisa membuat masyarakat risau dan ketakutan,” bilang Handoyo.
Baca juga : Genjot Teknologi, Amar Bank Raih Penghargaan Most Innovative Digital Bank
Akibat hoaks yang berseliweran ini, lanjutnya, memicu pro dan kontra di masyarakat. Walhasil, masyarakat, bahkan dari tokoh sekelas mantan menteri kesehatan pun, kontra dengan inovasi yang terbilang baru ini.
Diakuinya, protes dari masyarakat ini sebenarnya baik-baik saja. Apalagi semua komentar ini semata-mata ingin melindungi kesehatan masyarakat. “Hanya saja, informasi yang didengungkan tidak utuh dan cenderung menyerang kebijakan pemerintah. Akhirnya masyarakat yang jadi bingung,” sambungnya.
Baca juga : Atasi DBD, Kemenkes Tebar Nyamuk Wolbachia Di Kupang
Politisi yang berlatar belakang aktivis ini meyakini, niat Pemerintah menerapkan inovasi teknologi modern seperti Wolbhachia ini sangat mulia. Bahwa Pemerintah ingin mengurangi penyebaran penyakit DBD. Tapi karena strategi penyebaran informasi dan edukasi tidak utuh, akhirnya memicu kekhawatiran masyarakat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya