Dark/Light Mode

Indonesia Harus Lebih Gencar Bertransformasi Digital

Sabtu, 8 Juli 2023 17:10 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan hasil survei status literasi digital yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama Katadata Center pada tahun 2022, tercatat Indonesia bernilai 3,54 dari indeks satu sampai lima yang mengacu kepada kerangka digital sebuah negara milik UNESCO.

Nilai tersebut menandakan Indonesia dalam kategori literasi digital yang sedang dan belum mencapai literasi digital yang baik.

Sungguh disayangkan jika mengingat transformasi digital dan perluasan peran teknologi dalam sektor tenaga kerja menuntut adanya peningkatan keterampilan terkait termasuk pemahaman TIK, literasi dan kecakapan digital.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan percepatan transformasi digital untuk mencapai digital nation sebagai salah satu visi utama dalam masa pemerintahannya yang kedua.

Baca juga : Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva Kecam Pembakaran Al-Quran Di Swedia

Salah satu programnya ialah pembangunan sumber daya manusia talenta digital.

Untuk mencapai visi ini diperlukan adanya persiapan sumber daya manusia talenta digital dengan meningkatkan SDM dalam aspek literasi digital yang tentunya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Pasalnya, masih banyak lapisan masyarakat yang belum tersentuh literasi digital seperti masyarakat di perdesaan terpencil.

Saat ini, semua perusahaan sedang mencanangkan transformasi digital merupakan visi dan misi, mengubah yang konvensional menjadi digitalisasi yang ujungnya meningkatkan ketangkasan perusahaan, efisiensi operasional perusahaan melalu teknologi.

Baca juga : Presiden Belarus Sebut Bos Wagner Ada Di Rusia

Namun dibalik itu pengembangan SDM terhadap literasi digital juga harus dikembangkan.

Hal tersebut disampaikan Rano Kartono, Praktisi Digital Universitas Bina Nusantara dalam Obral-obrol Literasi Digital bertajuk "Apa Kabar Transformasi Digital di Indonesia" yang diselenggarakan Kominfo dan Siberkreasi, Jumat (6/7).

"Semua ini berjalan karena adanya sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut. Kita baru mencoba transformasi supaya menuju ke arah yang lebih baik," ujar Rano.

Kondisi Indonesia yang masih berstatus negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan transformasi digital secara menyeluruh.

Baca juga : Mak Ganjar Bantu Korban Gempa Bumi Di Yogyakarta

"Kita memang harus bergerak lebih cepat. Kalau negara lain bisa beradaptasi dengan teknologi bisa lebih mudah, kita harus bisa lebih cepat sekaligus menanamkan pondasi di awal agar pemanfaatan teknologi digital ini lebih terarah," pungkas Addry Danu, CEO Leet Media yang juga jadi pembicara dalam diskusi secara daring tersebut.

Selain masyarakat desa terpencil, anak-anak dan pelajar termasuk dalam lapisan masyarakat yang masuk dalam kategori belum terjamah transformasi digital.

Itu sebabnya upaya transformasi digital juga penting dilakukan sejak dini. Untuk bisa terus mendapatkan informasi ter-up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial Literasi Digital Kominfo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.