Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar MPR di Politeknik Banjarnegara

Bamsoet Minta Mahasiswa Jadi Pemilih Cerdas

Selasa, 23 Januari 2024 21:05 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo berdialog dengan mahasiswi dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Politeknik Banjarnegara, Selasa (23/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo berdialog dengan mahasiswi dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Politeknik Banjarnegara, Selasa (23/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta para mahasiswa menjadi pemilih cerdas dan tidak terjebak pada sikap pragmatis, berpikir sempit dan instan. Seperti NPWP atau Nomor Piro Wani Piro pada Pilpres dan Pileg 2024.

Selain soal politik praktis, Bamsoet juga memaparkan tentang pendidikan yang berkualitas, khususnya di perguruan tinggi. Yakni, belum mampunya Indonesia menyediakan suplai sumber daya manusia yang siap pakai. Salah satunya tercermin dari kualitas pendidikan di Tanah Air yang menurut data worldtop20org, peringkat pendidikan Indonesia berada di urutan ke-67 dari total 209 negara di seluruh dunia.

Baca juga : Temui Kader LDII Banjarnegara, Bamsoet Ajak Tolak Isu SARA dalam Pemilu

"Tingkat kelulusan SMA hanya mencapai 78 persen, dan tingkat kelulusan perguruan tinggi jauh lebih sedikit lagi, yaitu 19 persen. Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif dan mengandalkan kualitas SDM sebagai pilar utama, tentu persoalan pendidikan menjadi isu yang urgent dan prioritas untuk kita sikapi," ujar Bamsoet, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR hari ke-6 dalam kunjungannya ke Dapil VII Jawa Tengah bersama sivitas akademika Politeknik Banjarnegara, di Auditorium Politeknik Banjarnegara, Selasa (23/1).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, dalam menghadapi tantangan menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai tersebut, kehadiran perguruan tinggi vokasi seperti Politeknik Banjarnegara sangat penting. Sebagai satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Banjarnegara, Politeknik Banjarnegara telah berkontribusi dalam melahirkan sumberdaya manusia siap kerja yang kompeten dan profesional, khususnya di bidang kebidanan, kesehatan lingkungan, dan agroindustri.

Baca juga : Bamsoet Ajak Kader PP Implementasikan Nilai Pancasila dalam Pemilu Damai

Dia menerangkan, pendidikan vokasi dan profesi menawarkan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan dunia kerja. Keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi jangan hanya diukur dari perspektif penyedia layanan pendidikan, seperti banyaknya lulusan penerima ijasah, banyaknya penerima sertifikat, tingginya nilai ujian, atau sejenisnya.

“Keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi harus diukur berdasarkan perspektif penerima kerja. Misalnya serapan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, peningkatan penghasilan, kepuasan stakeholder, dan sejenisnya," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet ke Anak Kolong: FKPPI Harus Mampu Jaga Pemilu Damai

Dosen Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Borobudur, Universitas Terbuka, Universitas Pertahanan, dan Universitas Perwira Purbalingga ini menerangkan, pendidikan yang berorientasi terhadap kebutuhan dapat diwujudkan dengan mengembangkan mekanisme koordinasi sistemik antara penyedia pendidikan, para pemegang kebijakan perekonomian, lembaga sertifikasi profesi terkait, dan para penerima kerja sebagai pengguna.

"Jika perubahan orientasi ini dapat dilakukan, maka kita tidak akan mendengar lagi anomali bahwa pendidikan vokasi dan profesi malah cenderung menghasilkan pengangguran dibanding mengatasi pengangguran. Karenanya, program link and match antara pendidikan dengan dunia industri perlu terus dikembangkan. Target untuk mencetak satu juta lulusan pendidikan vokasi harus mendapat dukungan dari dunia perguruan tinggi," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.