Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar MPR, Bamsoet Ajak Mahasiswa Kebumen Bumikan Pancasila

Kamis, 18 Januari 2024 21:10 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri kiri) dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Politeknik Piksi Ganesha Indonesia Kebumen Jawa Tengah, Kamis (18/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri kiri) dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Politeknik Piksi Ganesha Indonesia Kebumen Jawa Tengah, Kamis (18/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, urgensi untuk membela Pancasila tidak hadir dari ruang hampa. Jika merujuk pada serangkaian hasil survei tentang Pancasila selama periode 2017 hingga 2023, akan ditemukan relevansi dan kontekstualitas argumen yang mendasari pentingnya merawat dan memperjuangkan nilai-nilai luhur Pancasila agar tidak semakin tergerus gelombang peradaban. 

Bamsoet menerangkan, pada 2017, survei CSIS menemukan bahwa masih ada sekitar 9,5 persen generasi milenial yang setuju mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain. Angka 9,5 persen bukanlah angka yang sedikit, karena 9,5 persen dari penduduk Indonesia pada tahun 2017 yang berjumlah 264,5 juta jiwa, adalah setara dengan 25,1 juta jiwa.

Baca juga : Bamsoet Ajak Generasi Muda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

“Apalagi angka tersebut adalah representasi generasi milenial yang akan meneruskan estafet kepemimpinan nasional di masa depan," ujar Bamsoet, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Politeknik Piksi Ganesha Indonesia Kebumen Jawa Tengah, Kamis (18/1).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pada 2018, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, masyarakat yang pro terhadap Pancasila telah mengalami penurunan sekitar 10 persen, dari 85,2 persen pada 2005, menjadi 75,3 persen pada 2018. Artinya, terdapat degradasi kesadaran dan komitmen masyarakat dalam memaknai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara.

Baca juga : Anzilla Natasha, Bebaskan Anak Main Di Lantai

"Masih di tahun yang sama, survei LSI dengan responden para pelajar juga menemukan fakta bahwa hanya 6,2 persen siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi wawasan kebangsaan. Fakta ini mengindikasikan, betapa pemahaman dan apresiasi generasi muda bangsa tentang wawasan kebangsaan masih sangat perlu diupgrade," kata Bamsoet.

Dosen Pascasarjana Universitas Pertahanan ini memaparkan, pada 2020, hasil survei Komunitas Pancasila Muda dengan responden kaum milenial dari 34 provinsi, mencatat bahwa masih ada sekitar 19,5 persen responden yang merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila penting, atau relevan bagi kehidupan mereka. 

Baca juga : Pilih Jadi Penggembira Pilpres, Luhut Diyakini Main di Belakang Layar

Keprihatinan terhadap hasil survei tentang Pancasila tidak berhenti sampai di sini. Survei Setara Institute yang dipublikasikan pada tanggal 17 Mei 2023 mencatat, bahwa 83,3 persen siswa SMA menganggap Pancasila bisa digantikan oleh ideologi yang lain.

"Gambaran mengenai serangkaian hasil survei di atas mengisyaratkan sebuah pesan penting. Harus ada komitmen kuat dari segenap elemen bangsa, untuk membumikan nilai-nilai luhur Pancasila agar menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.