Dark/Light Mode

Pemilu 2024 Rawan Curang, Rakyat Bunyikan Kentongan Perubahan

Minggu, 14 Januari 2024 18:55 WIB
Ketua Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) Ahmad Rouf Qusyairi. Foto: Istimewa
Ketua Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) Ahmad Rouf Qusyairi. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) Ahmad Rouf Qusyairi memprediksi Pemilu 2024 rawan kecurangan.

"Secara langsung kita memang tidak berhadapan dengan incumbent. Tapi kita rasakan betul di lapangan," kata Ahmad Rouf Qusyairi, dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (13/1/2024).

Pria yang akrab disapa Gus Rouf ini mengakui selalu ada potensi kecurangan di setiap Pemilu. Karena siapapun yang terlibat akan menggunakan segala cara untuk mewujudkan cita-citanya berkuasa.

"Tinggal bagaimana kita meminimalisir potensi kecurangan itu, syukur-syukur bisa nol koma sekian persen. Karena ini menyangkut kualitas demokrasi, sehingga hasil kontestasi pileg maupun pilpres benar-benar punya legitimasi kuat dan dapat diterima publik," harapnya.

Baca juga : Dihadapan Pemuda Banten, Alam Ganjar Sampaikan Orientasi Soal Pendidikan

Rouf yang juga menjabat Deputi Santri Milenial di Timnas AMIN ini menjelaskan, sebagai bagian dari upaya menekan kecurangan Pemilu, FormasNU bersama Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhamin (Timnas Amin) menggalang partisipasi publik lewat gerakan Kentongan Perubahan.

"AMIN menggerakkan rakyat untuk mengawasi pemilu di semua tahapan karena indikasi kecurangannya begitu nyata. Kenapa kentongan? Karena kentongan ini sudah familiar di Indonesia. Di kampung-kampung kalau ada bahaya perampokan, kebakaran atau banjir itu selalu dibunyikan kentongan," ujar Gus Rouf.

Kentongan, lanjut Gus Rouf, menjadi simbol peringatan berbasis kebajikan lokal, bahwa kondisi negara tidak sedang baik-baik saja.

"Apalagi di saat yang sama, lembaga penyelenggara Pemilu juga terlihat agak kendor," katanya.

Baca juga : Tegaskan Cinta Damai, Gibran Rakabuming Sampaikan Pentingnya Hindari Fitnah

Gus Rouf menyadari di era digital seperti sekarang, kentongan sudah menjadi barang usang di mata milenial. Era digital itu memang menuntut kreativitas yang punya value.

Nah, makanya kentongan ini menjadi tool atau alat untuk menyamakan frekuensi, tetap nanti diekspos melalui social media dan sebagainya. Dia bersyukur, terobosan ini mendapat respon positif dari masyarakat.

"Alhamdulillah dari teman-teman banyak yang tertarik karena kita bagikan gratis. Sudah diproduksi puluhan ribu kentongan, dan peminat yang memesan melalui whatsapp di nomor 082112345757 sudah belasan ribu," ungkapnya.

Gus Rouf mengajak masyarakat, terutama pendukung AMIN untuk membuat gentar siapapun yang berniat curang, dengan mendatangi TPS sambil membawa kentongan pada 14 Februari nanti.

Baca juga : Sholawat Kebangsaan, Masyarakat Pekalongan Doakan Kemenangan Ganjar-Mahfud

"Saya kira ini akan memunculkan confident. Karena simple, begitu ada indikasi kecurangan tinggal bunyikan kentongan, tidak lagi terjebak pada prosedural," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.