Dark/Light Mode

Terima Tim Majalah IKAL Lemhannas

Bamsoet Dorong Pembenahan Sistem Demokrasi Indonesia

Jumat, 9 Agustus 2024 22:31 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Alumni Lemhannas KSA XIII 2005 Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, sistem demokrasi yang menjadi pilihan bangsa Indonesia adalah demokrasi Pancasila yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Bukan demokrasi liberal, bukan sosialis komunis, atau paham-paham demokrasi lainnya.

Esensi demokrasi adalah adanya keseimbangan. Demokrasi adalah ruang untuk masyarakat berekspresi tanpa adanya intimidasi, namun tetap menggunakan cara yang wajar tanpa mencederai nilai-nilai demokrasi.

Baca juga : Terima Jajaran Surfin Group, Bamsoet Dorong Peningkatan Perdagangan Reksa Dana

"Harus kita akui kehidupan berdemokrasi kita saat ini belum berada pada level kemapanan yang ideal dan sedang berproses menuju kematangan demokrasi. Namun, kita tidak boleh berkecil hati, karena berdemokrasi adalah sebuah proses yang dinamis dan selalu ada ruang dan peluang untuk memperbaikinya," ujar Bamsoet. usai menerima wawancara Tim Majalah IKAL Lemhannas, di Jakarta, Jumat (9/8/2024). Tim Majalah IKAL Lemhannas yang hadir antara lain Bambang Sutrisno, Djoko Saksono, Dwi Hernuningsih, dan Fernandez

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pada awal reformasi implementasi demokrasi menjadi sebuah euforia sebagai momentum untuk menata kembali sistem ketatanegaraan. Sekaligus momentum pembebasan diri dari beragam keterbelengguan, misalnya dalam hal kebebasan berekspresi.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Tenaga Dokter di Indonesia

Kini, setelah 26 tahun pasca-reformasi, banyak hal yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi di Indonesia. Namun, pada beberapa aspek lainnya, implementasi demokrasi saat ini justru sedang mengalami stagnasi. Semangat reformasi yang digaungkan belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Rakyat belum merasakan dampak dari demokrasi secara signifikan. Terutama terhadap kesejahteraan dan kemakmuran. Secara umum, pasca 26 tahun reformasi, demokrasi tidak serta merta bertambah baik," kata Bamsoet.

Baca juga : Terima DLM FH Unsoed, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Penguatan Sistem Hukum Nasional

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini memaparkan, kondisi tersebut juga dirasakan oleh beberapa tokoh bangsa, mantan presiden, mantan wakil presiden, ketua umum parpol, mantan ketua MPR yang sempat ditemui oleh pimpinan MPR melalui forum Silaturahmi Kebangsaan. Dari forum itulah pimpinan MPR dapat mengambil benang merahnya, bahwa ada kesamaan pandangan mengenai perlunya mengevaluasi dan menata kembali sistem ketatanegaraan Indonesia.

"Kehidupan demokrasi masih dalam perbaikan, kehidupan ekonomi kita juga masih dalam pemantapan. Timbulnya problem demokrasi di Indonesia bukanlah disebabkan oleh kesalahan konseptual paradigmatik dan pengaturan normatifnya, melainkan lantaran melencengnya implementasi demokrasi dari sistem yang mendasarinya," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.