Pustaka Akademik, Kerja Sama Perpustakaan MPR dan Perpustakaan Universitas Negeri Malang

RM.id  Rakyat Merdeka - MPR dan Universitas Negeri Malang (UM) mencatat lembaran baru dalam tata kelola perpustakaan. Sabtu (14/3), Perpustakaan MPR dan Unit Pelayanan Teknis (UPT) UM untuk pertama kalinya menjalin kerja sama dalam hal pembahasan karya ilmiah atau tesis yang ada di kampus.    

Acara penandatangan kerja sama itu berlangsung di Aula Perpustakaan UM, Kampus UM, Kota Malang, Jawa Timur. Pihak MPR dilakukan Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, sedangkan di pihak UM oleh Kepala Bagian Tata Usaha Perpustakaan UM Aa Kosasih yang mewakili Kepala UPT Perpustakaan UM Prof Djoko Saryono.      

Penandatanganan naskah kerja sama ini disaksikan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial UM Prof Sukowiyono, selaku Ketua Senat UM. Juga oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial UM Didik Sutiono, SH, dosen Ilmu Perpustakaan UM Setiawan, Kepala Bagian Perpustakaan MPR Yusniar, serta para mahasiswa Universitas Negeri Malang.    

Baca juga : RI-Belanda Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Untuk pertama kalinya kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan Pustaka Akademik, yaitu kegiatan bedah buku yang dalam hal ini berupa tesis atau karya ilmiah dari mahasiswa Universitas Negeri Malang. Dalam Pustaka Akademik ini, terpilih karya tulis Nisa A’rafiyah Tri Wulandari. Karya tulis Nisa itu adalah tesis untuk Program S-2 dengan judul "Hubungan Civic Competence dengan Partisipasi Politik Mahasiswa".

Aa Kosasih menyampaikan, ke depan kerja sama ini akan ditingkatkan lagi. “Apa yang dilakukan sekarang ini adalah wujud kerjasama awal. Nanti, ke depan, kerja sama akan ditingkat pada usaha-usaha pertukaran koleksi,” ungkapnya.      

Dia menambahkan, karya-karya yang ditulis oleh sivitas akademi UM bisa menjadi koleksi di Perpustakaan MPR. “Inilah kira-kira bentuk kerja sama ke depan,” katanya.

Baca juga : 9 Juta Anak Kerdil, Kemendagri Minta Pemda Perhatikan Masalah Stunting

Untuk menguatkan kerja sama ini, Kosasih menyitir ucapan seorang pimpinannya yang pernah mengatakan bahwa sekarang ini bukan lagi zamannya berkompetisi, tapi sudah saatnya kita berkolaborasi. Jadi, kerja sama ini adalah bentuk sebuah kolaborasi antara dua perpustakaan: Perpustakaan MPR dan UPT Perpustakaan UM.      

Siti Fauziah pun mengakui, dalam pengembangan perpustakaan, memang harus berkolaborasi. MPR yang memang berikhtiar menjadi sebuah perpustakaan modern, terus menjalin kerjasama dengan perpustakaan di berbagai kampus di Indonesia. Sebelumnya kerja sama dilakukan dengan sebuah universitas di Yogyakarta, dan juga perguruan tinggi di Semarang.      

Siti Fauziah mengakui, Perpustakaan MPR memang tidak terlalu besar bila dibanding perpustakaan lembaga negara lainnya. Tapi, menurut perempuan berdarah Sunda ini, Perpustakaan MPR memiliki koleksi yang tidak dimiliki perpustakaan lain. Koleksi itu berupa buku-buku khas produk MPR yang tidak diperjualbelikan. “Dan, buku-buku ini tidak ditemukan di perpustakaan lain,” ujar Siti Fauziah.      

Baca juga : Genjot Ekonomi Kerakyatan, BRI Galakkan Perhutanan Sosial di Bali

Buku yang dimaksud Siti Fauziah adalah buku rangkuman Risalah Sidang-sidang Amandemen UUD 1945 yang berlangsung 1999 hingga 2002. Buku-buku yang berisi risalah amandemen pertama hingga amandemen keempat ini, menurut Siti Fauziah, banyak dicari, terutama para mahasiswa. Hanya saja, buku-buku ini hanya bisa dibaca di tempat, tidak boleh dibawa ke keluar.     

Tapi, dengan kerja sama antara Perpustakaan UM dan Perpustakaan MPR, bukan tidak mungkin buku-buku Risalah Amandemen UUD 1945 ini juga akan mengisi rak-rak buku di perpustakaan universitas di kota sejuk, Malang. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.