Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

MPR Minta Pemerintah dan Masyarakat Kompak Patuhi PSBB

Senin, 4 Mei 2020 13:30 WIB
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)
Lestari Moerdijat (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyangkan belum efektinya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur. Dia menegaskan, selain masyarakatnya yang kurang disiplin, pemerintah juga mesti tegas menerapkan PSBB agar berjalan sesuai rencana.

Saat PSBB mulai diberlakukan di Jawa Timur, ungkap politisi yang akrab disapa Rerie ini, ada industri padat karya masih beroperasi dengan berbekal rekomendasi dari kementerian terkait. Celakanya, kepatuhan terhadap protokol penanggulangan Covid-19 rendah. 

Baca juga : Pemerintah dan DPR Sepakat Pasar Rakyat Buka Saat Pandemi

"Orang dengan status PDP tetap bekerja di sebuah pabrik. Akibatnya, sejumlah karyawan perusahaan itu positif Covid-19 dan pabrik ditutup beberapa hari setelah dua karyawannya yang positif Covid-19 meninggal dunia," ujarnya.

Menurut Rerie, inkonsistensi pemerintah dengan kasus serupa juga pernah terlihat pada PSBB di DKI Jakarta tahap I. Ketika itu Gubernur DKI Jakarta melarang sejumlah perusahaan beroperasi saat PSBB berlangsung. "Tetapi kementerian terkait di tingkat pusat malah memberikan rekomendasi boleh operasi."

Baca juga : Mantan Pemain Bas Dewa 19, Erwin Prasetya Meninggal Pagi Ini

Berdasarkan peristiwa tersebut, Rerie berharap, masyarakat, pemerintah dan kalangan industri serta pekerja bisa memahami ancaman serius Covid-19 bagi kehidupan banyak orang.     “Peristiwa serupa, sebenarnya juga terjadi pada sebuah perusahaan dengan industri serupa di Amerika Serikat. Tapi bedanya, begitu ditemukan dua karyawannya terpapar virus korona, pada 20 Maret lalu, pabriknya tutup sementara," ujarnya.

Terkait rencana pemerintah yang ingin melonggarkan aturan PSBB, Rerie mengingatkan agar berhati-hati dan betul-betul memperhatikan semua aspek sebagai bahan pertimbangan. Menurutnya, proses penanggulangan Covid-19 di Tanah Air memang membutuhkan waktu.

Baca juga : Bantu Masyarakat, KAI Salurkan 10 Ribu Paket Sembako

Rerie mengakui, waktu pelaksanaan PSBB yang panjang juga berpotensi mempengaruhi psikologis masyarakat, sehingga tidak mematuhi lagi sejumlah protokol kesehatan untuk penanggulangan wabah Covid-19. “Tapi, kalau semua masyarakat disiplin saya yakin wabah Covid-19 ini bisa segera berakhir. Sebaliknya kalau masyarakat dan pemerintah selalu mencari pembenaran untuk merelaksasi peraturan PSBB, saya ragu kondisi ini akan berakhir," ujarnya.

Menurut Rerie masyarakat harus konsisten mematuhi aturan PSBB sampai kebijakan tersebut dinyatakan berakhir. Sedangkan pemerintah daerah, tambahnya, harus konsisten menyosialisasikan kebijakan dan menerapkan sanksi yang tegas bagi pelanggar aturan PSBB. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.