Dark/Light Mode

Aplikasi Kedai Tani Permudah Masyarakat Dapat Produk Hortikultura

Sabtu, 25 April 2020 14:31 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto (kedua kiri) pamer sayuran hasil petani di sela-sela penandatanganan MoU dengan e-commerce pertanian Kedai Sayur dan Sub Terminal Agribisnis Cigombong, Cianjur, Selasa (14/4). (Foto: Dok. Kementan)
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto (kedua kiri) pamer sayuran hasil petani di sela-sela penandatanganan MoU dengan e-commerce pertanian Kedai Sayur dan Sub Terminal Agribisnis Cigombong, Cianjur, Selasa (14/4). (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas publik terbatas. Di sektor pangan, pandemi cukup berdampak terhadap rantai distribusi. 

Menyikapi hal ini, seorang tokoh petani muda milenial asal Cianjur, Sandi Octa Susila, yang bermitra dengan sekitar 385 petani, memutuskan melakukan penjualan secara online. Tujuannya tak lain untuk menjembatani para petani dan konsumen. Sandi menggandeng salah satu start up digital e-commerce di sektor pertanian, Kedai Sayur Indonesia, dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal ini Ditjen Hortikultura.

“Kami tetap berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengakomodir hasi panen petani. Lewat penjualan online, kami juga sekaligus mendukung instruksi pemerintah. Dengan cara online, masyarakat cukup berdiam di rumah. Kebutuhan sayuran kami antar," ujar Sandi, Sabtu (25/4).

Baca juga : Apkasi Ajak Daerah Gandeng Kejaksaan Dalam Realokasi APBD Untuk Corona

Sandi memaparkan, Kedai Sayur Indonesia resmi melancurkan aplikasi berbasis android bernama Kedai Tani Indonesia. Via aplikasi tersebut, masyarakat bisa bertransaksi aneka sayur mayur serta kebutuhan pelengkap lainnya di bidang pertanian. 

“Alhamdulillah, kami sudah mendapat restu dari Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Hortikultura. Jika Layanan penjualan produk hortikultura berhasil dilakukan dengan aplikasi ini, maka akan segera dilakukan Grand launching oleh Kementan untuk seluruh Pasar Tani di Indonesia,” beber Sandi. 

Untuk menjamin keseragaman kualitas produk yang dipasarkan, Kedai Sayur Indonesia menggagas penyelenggaraan bimbingan teknis. “Fokusnya soal penanganan pasca panen produk dan tata cara distribusi untuk pengelola Pasar Tani seluruh Indonesia,” tambah Ahmad Supriyadi, Founder Kedai Sayur Indonesia. 

Baca juga : Akademisi Unibraw Dukung Inovasi-inovasi Kementan Permudah Masyarakat Dapatkan Sembako

Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyambut baik semangat anak muda seperti Sandi. Terutama untuk fokus  untuk membantu pemasaran produk hortikultura. “Saya harap anak-anak muda lainnya bisa mengikuti jejak Sandi,” ujar Prihasto. 

Anton, sapaan akrab Prihasto, yakin, skema penjualan online bisa membantu para petani secara signifikan. Pantauannya di lapangan, kebutuhan komoditas pertanian, khususnya komoditas hortikultura meningkat signifikan. 

“Permintaan pasar modern berkali-kali lipat ya. Ini tentu tantangan sekaligus peluang bagaimana sektor pertanian harus berada  di garda terdepan di masa pandemi seperti sekarang, sebagaimana arahan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo),” beber Anton. 

Baca juga : Kekerasan terhadap Perempuan Meningkat Saat Pandemi Covid-19

Hal senada diungkapkan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan, Yasid Taufik. Yasid berharap, penjualan dan distribusi hasil hortikultura yang berkualitas dari petani ke konsumen bisa dilakukan dengan baik. “Harganya wajar, standar kualitas produknya bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.