Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kinerja Kementan Dikritik
Komisi IV Jengkel Target Produksi Cuma Copy Paste
Kamis, 9 Juli 2020 08:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Komisi IV DPR mengkritik target produksi jagung dan padi yang bakal dicapai Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2020. Senayan melihat, target yang dicanangkan hanya copy paste dari target tahun-tahun sebelumnya, mengada-ngada dan tidak berdasarkan analisis perencanaan yang memadai.
“Saya meminta target-target produksi yang dibuat jangan terlalu berlebihan, jadi buatlah yang realistis. Eselon yang ada di Kementan ini biasanya hanya copy paste. Saya hanya mengingatkan kepada Pak Menteri untuk hati-hati,” kata Ketua Komisi IV DPR Sudin dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian Syahrul yasin Limpo dan jajarannya di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (7/7).
Baca juga : DPR Minta Kinerja Ditjen Bea Cukai Dievaluasi
Dia lalu menyoroti target produksi beras, jagung dan kedelai tahun 2019 yang turun signifikan dari tahun sebelum nya. Sementara Kementan di Tahunini menargetkan produksi jagung 24,2 juta ton sementara produksi jagung di 2019 hanya mencapai 22,9 juta ton.
Adapun produksi beras di 2019 mencapai 54,60 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) sementara target produksi beras mencapai 58,5 juta ton.
Baca juga : DPR Bakal Fasilitasi Petani Tembakau Dialog Cukai Dengan Pemerintah
“Saran saya Eselon I Kementan jangan membuat Pak Menteri terbuai. Jagung saja di tahun 2019 produksi mencapai 22,9 juta ton di tahun 2020 targetnya 24,2 juta ton, itu darimana? Anggarannya saja turun,” tegas Sudin.
Dia lalu menyindir program Kementan yang hanya fokus pada perluasan luas tambah tanam tapi miskin inovasi dalam mendorong produksi pangan. Dia pun meminta jika regulasi yang ada kurang mendukung peningkatan produksi pangan, sebaiknya diubah saja.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya