Dark/Light Mode

Kinerja Kementan Dikritik

Komisi IV Jengkel Target Produksi Cuma Copy Paste

Kamis, 9 Juli 2020 08:07 WIB
Ilustrasi panen hasil pertanian. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi panen hasil pertanian. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Mengapa perluasan lahan terus? Mengapa tidak diarahkan untuk tingkatkan produksi tanam, yang biasanya sekali jadi dua kali tanam. ya caranya perbaiki irigasi, pupuk dan perawatannya,” katanya.

Dia pun mengingatakan kepada para pejabat Eselon I Kementan untuk memperhatikan masukan dari Komisi IV DPR ini sebagai mitra.

Baca juga : DPR Minta Kinerja Ditjen Bea Cukai Dievaluasi

“Saya benar-benar bertanggung jawab atas mitra kerja Komisi IV yang salah satunya adalah Kementan. Jika Kementan tidak sukses, saya sebagai Pimpinan Komisi IV berarti kerjanya tidak benar. Jadi, saya minta kita harus sama-sama berjuang,” tambah dia.

Anggota Komisi IV DPR Muslim mengingatkan kepada Kementan untuk mengantisipasi adanya gagal panen tahun ini.

Baca juga : DPR Bakal Fasilitasi Petani Tembakau Dialog Cukai Dengan Pemerintah

“Berkaitan dengan Ditjen Tanaman Pangan, persoalan hari ini adalah banyak gagal panen sehingga harus ada antisipasi. Kemudian berkaitan dengan program organisme penganggu tanaman dan perubahan iklim, di aceh itu hanya 1000 hektare dan saya mendorong agar program ini maksimal,” katanya.

Senada dilontarkan anggota Komisi IV TA Khalid. Dia mewanti-wanti agar target produksi beras dan jagung berdasarkan hitungan yang real, bukan angan-angan. “Tentu kita menginginkan Eselon I ini bukan hanya dalam copy paste. Kami tetap mendukung adanya penambahan anggaran tapi harus diikuti dengan pemikiran kritis tentang output-nya. Sebab saya melihat banyak program yang copy paste,” katanya.

Baca juga : DPR Akan Panggil Kemenperin Soal SNI HTP

Dia lalu menagih janji Menteri Syahrul yasin Limpo soal penuntasan masalah data pangan 100 hari yang saat ini belum diterima DPR. “Lalu soal janji 100 hari, tentang data, kita belum dapatkan,” tambah dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengusulkan tambahan anggaran 2021 sebesar Rp 10 triliun untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 di pedesaan yang akan banyak bertumpu pada sektor pertanian, sekaligus untuk mengejar target produksi pangan utama yang telah ditetapkan pada dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP). [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.