Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Isak Tangis Nasabah Asuransi Curhat Ke DPR
PKS Galang Dukungan Ingin Tuntaskan Kasus Bumiputera
Sabtu, 1 Agustus 2020 07:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sejumlah perwakilan nasabah pemegang polis Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera mendatangi kantor Fraksi PKS di gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.
Mereka meminta agar DPR membantu mencarikan solusi penyelesaian atas uang pertanggungan nasabah yang tak kunjung dikembalikan manajemen Bumiputera.
Baca juga : Puan: Berkurban Bermakna Solidaritas Sosial
Sekadar informasi, setidaknya terdapat sekitar 5 juta nasabah yang merasa dirugikan dengan nilai sekitar Rp 9,6 triliun. Nasabah Bumiputera yang menghadap ke Fraksi PKS diterima langsung oleh perwakilan Fraksi yang juga Anggota Komisi XI Anis Byarwati.
Anis berjanji akan menindaklanjuti keluhan mereka. “Mereka datang mengadukan persoalan yang mereka hadapi dengan Pihak Bumiputera. Nah, mudah-mudahan Komisi XI bisa mempertemukan nasabah dengan Pihak Bumiputera,” ungkap Anis.
Baca juga : Polri Sukses Tangkap Djoko Tjandra, Ketua Komisi III DPR Angkat TopiĀ
Anis mengatakan, dalam pertemuan tersebut mereka mengeluhkan dana polis yang tak kunjung dibayarkan oleh pihak asuransi. Adapun dana polis tersebut antara lain polis yang sudah Habis Kontrak (HK), Penebusan, Dana Kelangsungan Belajar (DKB), dan polis asuransi nasabah yang telah meninggal dunia.
“Komisi XI DPR berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya, karena kita tidak tahu langkah apa yang akan diambil. Apakah status perusahaannya diubah, agar nantinya ada investor masuk atau lainnya. Makanya saat ini kami meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga untuk lebih aktif memikirkan masalah Bumiputera,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya