Dark/Light Mode

Bersama PERIKSHA dan IDPA, Bamsoet Siapkan Lomba Menembak Bela Diri Piala Ketua MPR

Sabtu, 1 Agustus 2020 17:02 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menjajal senjata untuk persiapan Lomba Asah Kemahiran Menembak Bela Diri Piala Ketua MPR saat bertemu Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose yang juga Presiden IDPA Indonesia, di Bali, Sabtu (1/8). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo menjajal senjata untuk persiapan Lomba Asah Kemahiran Menembak Bela Diri Piala Ketua MPR saat bertemu Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose yang juga Presiden IDPA Indonesia, di Bali, Sabtu (1/8). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Izin Khusus Senjata Api Beladiri (DPP-PERIKSHA) dan International Defensive Pistol Association Indonesia (IDPA Indonesia) akan menggelar Lomba Asah Kemahiran Menembak bagi para pemilik izin khusus senjata api bela diri. Lomba memperebutkan Piala Ketua MPR dan berbagai hadiah lainnya.

"Lomba ini akan sangat menarik karena berbeda dengan lomba kemahiran tembak reaksi dalam naungan International Practical Shooting Confederation (IPSC). Di IPSC, menembak sebagai olahraga, senjata terlihat, dan peserta menggunakan kostum olahraga. Sedangkan dalam lomba asah keterampilan PERIKSHA dan IDPA Indonesia, para peserta yang memiliki izin khusus senjata api akan tampil menggunakan kostum keseharian mereka dengan senjata tak terlihat publik. Bagi yang kesehariannya biasa memakai jas, dalam lomba juga akan memakai jas. Begitu pun dengan yang biasa memakai batik, kemeja maupun style fashion lainnya," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat bertemu Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose yang juga menjabat Presiden IDPA Indonesia di Bali, Sabtu (1/8).

Baca juga : Di Munas Mapancas, Bamsoet Ingatkan Pancasila Harus Hadir dalam Setiap Sendi Kehidupan

Mantan Ketua Komisi III DPR dan mantan Ketua DPR ini menjelaskan, yang ditekankan dalam lomba tersebut nantinya lebih kepada penggunaan senjata api dengan skenario pada kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Selain bagi para warga sipil yang telah memiliki izin khusus senjata api, lomba juga bisa diikuti personil kepolisian maupun tentara yang sehari-hari juga membawa senjata.

"Sebelum lomba, para peserta akan dibekali ilmu tentang bagaimana teknik penembakan, teknik bergerak, hingga teknik reload magazine. Dan yang terpenting, tentang keamanan senjata dan arena penembakan. Lebih dari itu, tentunya tentang filosofi pistol sebagai alat membela diri, bukan untuk ajang pamer, gagah-gagahan ataupun menunjukkan kekuatan," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Bakal Gelar Lomba Menembak Piala Ketua MPR

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 18 tahun 2015 terdapat 3 macam senjata api yang boleh dimiliki masyarakat sipil yang sudah memenuhi persyaratan. Antara lain senjata api peluru tajam, senjata api peluru karet, dan senjata api peluru gas. 

"Untuk senjata api peluru karet dan peluru gas dibatasi untuk peluru berkaliber 9 mm. Sedangkan senjata api peluru tajam, dibatasi untuk senapan berkaliber 12 GA dan pistol berkaliber 22, 25, dan 32. Senjata jenis inilah yang akan dipakai dalam lomba. Sebetulnya di berbagai negara sudah memperbolehkan menggunakan pistol kaliber 9 mm. Mungkin Kapolri bisa mempertimbangkan merevisi Perkap tersebut," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.