Dark/Light Mode

Bertemu Tour Guide di Bali, Bamsoet Minta Turut Edukasi Turis Jalankan Protokol Kesehatan

Minggu, 2 Agustus 2020 05:00 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat bertemu Wisnu dan Shery, tour guide profesional, di Kawasan Wisata Pantai Jimbaran Bali, Sabtu, (1/8). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat bertemu Wisnu dan Shery, tour guide profesional, di Kawasan Wisata Pantai Jimbaran Bali, Sabtu, (1/8). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong berbagai pelaku industri pariwisata Bali, dari mulai managemen hotel hingga tour guide, untuk taat menjalankan protokol kesehatan. Misalnya dengan membersihkan kamar hotel dan villa secara berkala menggunakan disinfektan 70 persen alkohol, menyiapkan masker cadangan untuk turis, menyiapkan tempat cuci tangan, hingga bekerja sama dengan klinik terdekat. Bahkan jika perlu, menyiapkan kamar isolasi untuk turis, sebagai persiapan isolasi jika sampai ada yang menunjukan gejala Covid-19.

"Kepercayaan turis terhadap Bali akan didapat jika managemen hotel dan villa, maupun para tour guide serius menunjukkan ketaatan mereka menjalankan berbagai protokol kesehatan. Publikasi secara massif harus dilakukan melalui media sosial maupun elektronik. Mengembalikan kepercayaan ditengah suasana pandemi memang tak mudah. Karenanya perlu kerja keras dan kesabaran. Bali tak berjuang sendirian, berbagai elemen bangsa siap bergotongroyong membangkitkan kembali pariwisata Bali," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat bertemu dengan Wisnu dan Shery, tour guide profesional, di Kawasan Wisata Pantai Jimbaran Bali, Sabtu, (1/8).

Baca juga : Kasetpres: Pelantikan Gubernur Kepri di Istana Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Wisnu sudah 30 tahun mengelola usaha tour guide di Bali, dan Shery yang sudah 10 tahun. Keduanya mengaku, pendapatan turun tajam selama pandemi. Dari semula bisa mendapatkan sekitar Rp 10-15 juta per bulan, menjadi nol. Dampak pandemi lebih dahsyat dibanding krisis ekonomi 1998, krisis global 2008, bahkan terorisme yang sempat mengincar Bali pada kurun tahun 2002.

"Dinas Pariwisata Bali mencatat kerugian ekonomi akibat pandemi dari Maret-Juli 2020 mencapai Rp 48,5 triliun atau sekitar Rp 9,7 triliun per bulan. Padahal kontribusi devisa pariwisata Bali terhadap perekonomian nasional pada tahun 2019 bisa mencapai Rp 75 triliun atau sekitar 28,9 persen dari total pendapatan devisa pariwisata negara," ucap Bamsoet.

Baca juga : Apresiasi Penangkapan Djoko Tjandra, Bamsoet Minta Aparat Buru Buronan Koruptor Lain

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini berharap seiring pembukaan pariwisata Bali untuk turis domestik per 31 Juli ini, ditandai dengan mulai dibukanya kebun binatang, pura, Pantai Pandawa, Pantai Sanur, Pantai Kuta, dan restoran, akan menandakan bangkitnya Bali dari pandemi. Terpenting, para tour guide selain menjelaskan berbagai keindahan pesona Bali terhadap para turis, juga turut mengedukasi turis untuk taat menjalankan protokol kesehatan.

"Jika dalam satu bulan ke depan para turis yang datang ke Bali merasa aman dan nyaman, tak terjadi ledakan penambahan penyebaran Covid-19 karena ketaatan menjalankan protokol kesehatan, maka dalam bulan-bulan berikutnya turis yang datang akan semakin banyak. Semakin banyak turis, semakin menggeliatkan ekonomi, dan semakin membutuhkan kerja keras seluruh elemen masyarakat untuk tetap memastikan warga dan turis taat menjalankan protokol kesehatan. Karenanya tak boleh lengah. Bangkitnya ketaatan menjalankan protokol kesehatan harus seiring dengan membangkitkan ekonomi," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.