Dark/Light Mode

Peringati 1 Muharam 1442

Gus Jazil Ziarah Ke Makam Para Wali Dan Raja Madura

Kamis, 20 Agustus 2020 19:56 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (kiri) saat sedang melakukan ziarah ke Madura.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (kiri) saat sedang melakukan ziarah ke Madura.

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Gus Jazil) memanfaatkan libur Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1442 dengan berziarah ke Makam para wali dan Raja di Madura. Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan karena merekamenyebarkan agama Islam dan menjadi tauladan bangsa.

 Makam pertama yang didatangi oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu adalah makam Syaikhona Kholil Bangkalan. Ia adalah ulama kharismatik. Para santri yang menimba ilmu padanya, menyebut Syaikhona Kholil sebagai Waliyullah. Syaikhona Kholil disebut mempunyai karomah. 

“Cerita karomah yang dimiliki beliau diyakini oleh masyarakat Madura. Beliau juga masih ada pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati,” tutur Gus Jazil.  

Baca juga : Pekerja Migran Pulang Kampung, Gus Jazil Minta Pemerintah Siapkan Lapangan Kerja

Selepas berziarah di Bangkalan, pria asal Pulau Bawean, Jawa Timur, itu melanjutkan napak tilasnya ke Pamekasan. Di kabupaten paling ramai di Pulau Madura, Gus Jazil disambut oleh Bupati Badruttaman dan Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar. Di Pamekasan, Gus Jazil berziarah ke makam Syech Abu Syamsuddin yang berada di Batu Ampar Barat, Proppo. Sama seperti ulama di atas, Abu Syamsuddin juga masih mempunyai pertalian darah dengan Wali Songo serta memiliki karomah.  

Selepas berada di Pamekasan,  Gus Jazil melanjutkan napak tilasnya ke kabupaten yang berada di paling timur Madura, Sumenep. Di kabupaten yang kaya garam itu dirinya berziarah ke Asta Tinggi. Asta Tinggi yang berada di dataran tinggi Kebon Agung merupakan makam para Raja dan pejuang Islam. Ziarah dan napak tilas ke Asta Tinggi hari itu sangat istimewa bagi Gus Jazil, sebab ia ditemani keturunan Keraton Sumenep, Fatah Yasin. Makam ini menurut sejarah pernah hendak dihancurkan oleh tentara Inggris namun rencana itu mengalami kegagalan sebab bom yang diluncurkan, jauh meleset dari sasaran.

 Dari napak tilas dan ziarah yang dilakukan kepada para Waliyullah dan Raja, Gus Jazil mengatakan Madura memberikan contoh kepada bangsa Indonesia untuk tetap guyup rukun dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga : Satupena Bikin Buku Kemanusiaan Pada Masa Corona

“Hal ini dibuktikan dengan perjuangan para Raja di Madura yang selalu mengedepankan gaya kepemimpinan sesuai dengan ajaran Islam yang 'Rahmatan lil alamin," tegasnya.

Alumni PMII itu mengajak kepada semua untuk menggelorakan semangat Islam Rahmatan Lil Alamin.

“Islam yang membangun peradaban, Islam yang membangun tradisi kebudayan," ujarnya.   

Baca juga : PUPR Rehab 10 Ribu Sekolah, Dari Aceh Sampai Papua

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengakui kedatangannya ke makam para ulama, raja, dan pejuang itu juga untuk "ngalap barokah'" atau mencari berkah.Juga untuk mensyukuri Tahun Baru Islam. (QAR/TIM)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.