Dark/Light Mode

Pendapatan Juru Parkir Turun, Bamsoet Dorong Pemprov DKI Berikan Bansos

Minggu, 20 September 2020 19:56 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) berbincang dengan Rahmat, juru parkir di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (20/9).
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) berbincang dengan Rahmat, juru parkir di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (20/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo kembali mengisi akhir pekannya dengan bertemu berbagai kalangan masyarakat. Ketua DPR ke-20 ini menyempatkan diri berbincang dengan Rahmat, juru parkir di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (20/9).

"Pak Rahmat sudah 5 tahun menjadi juru parkir. Pendapatan Pak Rahmat selama pandemi menurun tajam. Jika sebelumnya bisa mendapatkan lebih dari Rp 100.000 per hari, saat ini ia hanya bisa mengantongi uang kurang dari Rp 50.000. PSBB membuat orang memilih tidak keluar rumah," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai bertemu Rahmat.

Baca juga : Kunjungi Prodia, Bamsoet Dorong Pemerintah Tetapkan Standar Harga PCR Test

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan, potensi pengelolaan lahan parkir DKI Jakarta mendatangkan nilai ekonomi tinggi. Sebagai gambaran, data Dishub DKI Jakarta pada 2018, pemasukan sektor parkir ke Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp 104,55 miliar. 

Karenanya, Pemprov DKI Jakarta harus efektif dan efisien dalam mengelola pendapatan yang diperoleh. Pengelolaannya harus ditujukan sebesarnya untuk pemberian bantuan sosial kepada berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya juru parkir yang selama ini telah berkontribusi terhadap pemasukan pendapatan asli daerah DKI Jakarta.

Baca juga : 8 Pejabatnya Positif Corona, Pemprov DKI Berikan Penanganan Medis Terbaik

"Apalagi saat ini DKI Jakarta tengah memberlakukan kembali PSBB. Aktivitas masyarakat yang sempat pulih kembali akan terhenti. Pendapatan Pak Rahmat sebagai juru parkir, maupun kalangan pekerja informal lainnya kembali akan turun tajam. Tanpa adanya jaring pengaman berupa bantuan sosial, mereka bukan hanya akan kesulitan melainkan bisa terpuruk," ucap Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, jangan sampai karena perut yang lapar, memaksa sebagian warga melakukan kriminalitas. Akibatnya penyebaran Covid-19 malah semakin tak terkendali, perekonomian sulit, kriminalitas meninggi.

Baca juga : Kualitas Udara Memburuk, Pertamina Dorong Program Langit Biru di Tangsel

"Apalagi pandemi Covid-19 ini masih akan berlangsung dalam periode yang cukup lama. Bahkan bisa sampai pertengan tahun 2021. Karena itu perlu strategi jangka panjang dari pemerintah pusat dan daerah untuk menyelamatkan ekonomi warga ditengah penyelamatan kesehatan dan keselamatan jiwa warga. Salah satunya dengan memperbanyak pemberian bantuan sebagai jaring pengaman sosial," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.