Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Dorong Pemerintah Gerak Cepat Amankan Bahan Baku Vaksin Corona

Selasa, 1 September 2020 08:52 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah bergerak cepat mengamankan dan memastikan ketersediaan bahan baku vaksin virus corona (Covid-19). Upaya maksimal perlu dilakukan agar target vaksinasi bagi minimal 70 persen penduduk Indonesia pada 2021 bisa direalisasikan. 

"Mengacu pada kecenderungan penularan Covid-19 di dalam negeri yang terus membesar, pemerintah harus mengatasi kekurangan bahan baku vaksin. Setelah bekerja sama dengan Sinovac, pemerintah hendaknya segera melakukan pendekatan dengan produsen lain untuk mengamankan dan memastikan ketersediaan bahan baku vaksin Corona," tegas Bamsoet, sapaan akrab Bambang, di Bali, Selasa (1/9).

Baca juga : Isolasi di Rumah, Empat Anak Novel Baswedan Positif Corona

Mantan Ketua DPR ini menuturkan, adanya kekhawatiran kekurangan bahan baku vaksin Corona bukan tanpa alasan. PT Bio Farma mengungkapkan, Sinovac dari China hanya akan memasok 260 juta bulk atau bahan baku vaksin ke Indonesia hingga akhir 2021. 

"Karena per orang harus menerima dua kali vaksinasi sesuai standar WHO demi mencapai kekebalan dari virus Corona, jumlah itu hanya bisa menjangkau 130 juta penduduk Indonesia. Sedangkan kekebalan kelompok (herd immunity) yang ideal adalah 70 persen dari total penduduk. Artinya, minimal jumlah penduduk Indonesia yang harus menerima dua kali vaksinasi mencapai 170 juta jiwa," urai Bamsoet.

Baca juga : Ketua DPR Puan Maharani Minta Pemerintah Perbaiki Sistem Kesehatan Nasional

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan, durasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan permintaan dan penawaran akan vaksin Corona menjadi tidak berimbang. Dengan asumsi bahwa 7,8 miliar warga dunia harus divaksinasi, volume kebutuhannya jelas sangat besar. Namun, saat ini kapasitas produksi pada tingkat global pun masih sangat terbatas.

"Tingginya permintaan dunia akan vaksin Corona bersifat sangat mendesak, sejalan dengan peningkatan signifikan jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia. Jumlah orang yang terinfeksi sudah melampaui angka 25 juta. Gerak cepat sangat diperlukan karena produsen vaksin Corona di negara lain pun diperkirakan terus berbelanja bahan baku vaksin,” pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.