Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Laba Bank Pelat Merah Anjlok

DPR Sarankan Himbara Perbaiki Kualitas Kredit

Kamis, 19 November 2020 07:31 WIB
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Instagram)
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyesalkan anjloknya laba bank-bank pelat merah yang cukup signifikan di tengah pandemi. Kondisi ini ditengarai akibat cukup tingginya kredit macet.

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan, laba yang dihasilkan Himpunan Bankbank Milik negara (Himbara) jauh dibandingkan laba Bank Central Asia (BCA). Bank swasta ini menghasilkan laba terbesar di kuartal ketiga tahun ini dengan nilai sebesar Rp 20 triliun.

Baca juga : Ngobras Bareng Deputi BNN Arman Depari, Bamsoet Sarankan Perbanyak Penyuluhan Bahaya Narkoba

Sementara BRI yang selama ini selalu menjadi jawara penghasil laba terbesar, hanya meraih laba Rp 14,11 triliun di kuartal ketiga ini. Ini turun signifikan dari tahun lalu sebesar Rp 24,78 triliun. “Ini pukulan juga buat Himbara. Sebagai bank pemerintah yang jaringan dan kekuatan lebih besar karena di bantu negara, tapi ternyata kaya gitu. Yang terjadi sekarang, banyak kredit macet di bank-bank pemerintah,” kata Darmadi.

Menurutnya, jika kredit yang dikeluarkan sangat besar, maka laba yang dihasilkan juga harusnya lebih besar. tapi yang terjadi kemudian, laba yang dicapai malah turun. Ini terjadi karena kualitas kredit, di mana bankbank pemerintah melakukan restrukturisasi dan relaksasi yang begitu banyak.

Baca juga : Tutup Kursus Pelatih C PSSI, Menpora Harap Lahirkan Pemain Sepakbola Berkualitas

Sehingga terpaksa menaikkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). “Akibatnya penurunan laba cukup besar, sehingga disalip BCA. Padahal biasanya BCA itu labanya (selalu) di bawah BRI dan Mandiri. Sekarang, BCA justru lebih besar,” sesal Darmadi.

Karena itu dia meminta, agar penurunan laba yang cukup besar yang terjadi di kalangan Himbara ini segera dievaluasi. Jangan sampai, terlalu banyak kebijakan restrukturisasi dan relaksasi kredit yang dilakukan Himbara, namun tidak memperhatikan aspek utama dalam penyaluran kredit, yakni prinsip 5 C plus 7P.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.