Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ngobras Bareng Deputi BNN Arman Depari, Bamsoet Sarankan Perbanyak Penyuluhan Bahaya Narkoba
Rabu, 18 November 2020 13:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama aparat keamanan lainnya menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Tak cukup hanya dengan melakukan razia di tempat rawan peredaran narkoba, langkah preventif dengan memberikan penyuluhan bahaya narkoba perlu dilakukan secara masif.
"Indonesia telah masuk darurat narkoba. Tak lagi hanya target perdagangan, tetapi juga dijadikan para bandar sebagai tempat memproduksi narkoba. Diperlukan jihad dari semua elemen masyarakat untuk memerangi narkoba," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) di kanal YouTube Bamsoet Channel bersama Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari, di Jakarta, Rabu (18/11).
Baca juga : Alasan Ada Urusan Dinas, Walkot Dumai Tersangka Korupsi DAK Tak Penuhi Panggilan KPK
Ketua DPR ke-20 ini juga menyoroti peredaran narkoba yang melibatkan warga binaan dan oknum sipir dalam lembaga pemasyarakatan. Peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan, disinyalir melibatkan sindikat narkoba internasional.
"Beberapa kali aparat keamanan berhasil membongkar peredaran narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan. BNN harus terus meningkatkan pengawasan untuk mencegah peredaran narkoba yang dikendalikan dari lembaga pemasyarakat. Bagi oknum sipir yang terlibat harus diberikan sanksi tegas, baik pemecatan dan proses pidana," tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meminta BNN beserta aparat keamanan lain memetakan jalur-jalur 'tikus' yang biasa digunakan untuk menyelundupkan narkoba oleh sindikat internasional. Temuan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menyebutkan wilayah perairan dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, hingga Lampung sering menjadi pintu masuk penyelundupan narkoba.
"Upaya memerangi penyelundupan narkoba tidak bisa hanya dilakukan BNN atau Polri. Diperlukan keterlibatan instansi lain untuk menutup jalur yang rawan penyelundupan narkoba. Saya meminta BNN, TNI AL, Polairud, dan Bea Cukai, untuk meningkatkan pengawasan pada rute-rute yang sering digunakan penyelundup narkoba. Termasuk mengantisipasi masuknya narkoba jenis baru," pungkas Bamsoet. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya