Dark/Light Mode

Anggota Komisi IV DPR Menyayangkan Pemotongan Anggaran Pertanian

Rabu, 27 Januari 2021 16:03 WIB
Anggota Komisi IV DPR Sulaiman Hamzah/Ist
Anggota Komisi IV DPR Sulaiman Hamzah/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Sulaiman Hamzah menyesalkan adanya pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk program kerja tahun 2021, khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas. 

Dalam peningkatan produksi di tengah pandemi Covid-19, keterbatasan dana ini dinilai akan berdampak pada kinerja, sehingga saat ini sektor pertanian sudah seharusnya menjadi perhatian bersama secara serius. 

“Refocusing dan realokasi anggaran belanja tahun 2021 Kementerian Pertanian sebesar Rp 6,326 triliun.Dengan keterbatasan pendanaan, tentu ini harus jadi perhatian besar kita bersama untuk melakukan pengalokasian anggaran secara tepat guna dan tepat sasaran,” ujar Sulaiman pada Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR bersama Kementerian Pertanian di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (25/1).

Di samping itu, dalam Raker ini Sulaiman juga turut mengapresiasi kinerja sektor pertanian pada tahun 2020 yang konsisten untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian.

Menurut Sulaiman, sektor pertanian masih tumbuh positif di saat sektor lain terkontraksi karna pandemi Covid 19. Seperti sektor transportasi dan pergudangan -16,7 persen, sektor konstruksi – 4,52 persen, sektor jasa keuangan -0,95 persen.

Selama tahun 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) dan  nilai tukar usaha  pertanian (NTUP) berkembang secara fluktuatif . 

Baca juga : Polisi Tahan 2 Tersangka Penganiayaan Wartawan Flores Timur

“Kabar baiknya, Kementan mampu menjaga dan terus menjaga meningkatkan NTP dan NTUP dari bulan Mei hingga Desember 2020,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo  meminta arahan dan persetujuan dari Komisi IV DPR terhadap penyesuaian anggaran akhir per Eselon I Kementan. Terdiri dari Sekretariat Jenderal Rp 1,66 Triliun, Inspektorat Jenderal Rp 100 Miliar, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rp 3,23 Triliun.

Direktorat Jenderal Hortikultura Rp 775 Miliar, Direktorat Jenderal Perkebunan Rp 1,00 Triliun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 1,37 Triliun, Direktorat , Badan PPSDMP Rp 1,09 Triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp 553 Miliar dan Badan Karantina Pertanian Rp 958 Miliar.

Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, Kementerian Pertanian diminta melakukan penghematan belanja APBN 2021 sebesar Rp 6,33 Triliun.

“Sehingga total anggaran yang semula sebesar Rp 21,84 Triliun berubah menjadi Rp 15,51 Triliun,” ucap Mentan Syahrul.

Untuk mendukung upaya Pemerintah dalam  mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, Kementan menetapkan 5 program pembangunan sektor  pertanian sebagai strategi  pelaksanaan kegiatan 2021. 

Baca juga : Komisi III DPR Setujui Penunjukan Listyo Sigit Sebagai Kapolri

Yakni, 1)Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas, 2) Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri 3) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi dan 5) Program Dukungan Manajemen.

Menurut Syahrul, dengan berpatokan pada lima program tersebut dan memperhatikan adanya refocusing dan realokasi belanja APBN Kementerian Pertanian TA 2021, serta mempertimbangkan Kementerian Pertanian, tetap harus menjalankan tugas utama menyediakan pangan bagi seluruh penduduk.

Telah dilakukan penyesuaian target produksi beberapa komoditas pangan utama, yakni target produksi padi ditetapkan sebesar 54,70 juta ton, jagung 23,00 juta ton, kedelai 0,29 juta ton, bawang merah 1,62 juta ton, cabe 2,67 juta ton.

“Termasuk komoditas strategis lainnya telah disesuaikan dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran yang ada,” tambah Syahrul.

Syahrul juga mengatakan, strategi Kementan 2021 tetap fokus pada menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia. Diikuti upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor.

Sebagai  contoh, Ditjen Tanaman Pangan 2021 akan fokus melakukan kegiatan dalam a) Peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, serta pangan lokal, termasuk mendukung Food Estate 2021. 

Baca juga : Lantik PAW Anggota MPR, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Haluan Negara

Lalu, b) Penguatan manajemen penyediaan benih tanaman pangan, c) Pengamanan produksi melalui pengendalian OPT dan penanganan kekeringan/banjir, dan 4) Hilirisasi, pengolahan dan penguatan ekspor.

Hal ini juga dilakukan oleh eselon 1 lainnya dalam rangka melakukan pengamanan pangan, sehingga pangan utama penduduk Indonesia  tahun 2021 benar-benar terjaga.

“Kami tentu mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah dan semua pihak untuk sama- sama kita bangun dan bangkitkan  kejayaan sektor pertanian,” tukas Syahrul. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.