Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rieke Desak Bulog Dikonversi Jadi Badan Pangan Nasional

Sabtu, 30 Januari 2021 10:02 WIB
Ilustrasi, penumpukan beras terjadi di gudang Bulog. (foto:istimewa)
Ilustrasi, penumpukan beras terjadi di gudang Bulog. (foto:istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI Rieke Diah Pitaloka mendorong pembentukan Badan Pangan Nasional di tengah masa pandemi Covid-19.

Rieke mengusulkan, agar keberadaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dikonversikan menjadi Badan Pangan Nasional.

"Perintah Undang-Undang Pangan, kita harus segera punya Badan Pangan Nasional. Daripada membuat badan baru, Bulog bisa dikonversikan untuk menjadi badan pangan nasional," ujar  Rieke saat kunjungan kerja Komisi VI DPR ke Gudang Bulog di kawasan Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/1).

Baca juga : Rakit Alkes, Ventilator PHC Indonesia Diklaim Berstandar Internasional

Ia menilai, di tengah situasi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda kapan akan berakhir, pemerintah wajib memiliki satu Badan Pangan Nasional yang keberadaannya benar-benar langsung di bawah presiden.

"Dalam era globalisasi dan pasar bebas, pasokan pangan harus benar-benar diutamakan untuk keselamatan negara. Kami berharap, ada strategi jitu dalam menjaga kedaulatan pangan," kata Rieke. 

“Kami yakin, beras hasil petani kita jauh lebih baik dari beras impor. Tapi, yang terpenting adalah adanya dukungan support dari semua pihak. Agar produksi dan distribusi beras yang dihasilkan para petani, bisa lebih baik," tegasnya.

Baca juga : Ayo, Saatnya Kamu Jadi Pahlawan Lawan Corona

Dalam kesempatan tersebut, Rieke juga menyoroti adanya penumpukan beras impor di gudang Bulog. Ia pun akan membahas masalah ini ke dalam rapat Komisi VI DPR nanti. 

"Kondisi keuangan Bulog saat ini juga kurang sehat, akibat adanya kebijakan impor. Sedangkan uang untuk melakukan impornya, berasal dari pinjaman perbankan. Akibatnya, Bulog harus membayar bunga utang bank itu yang jumlahnya mencapai Rp 1,4 triliun. Selain itu, Bulog juga harus bisa mengatur harga pangan yang murah bagi masyarakat," papar Rieke.

"Sudah waktunya Bulog menjadi Badan Pangan Nasional yang tidak profit oriented. Badan Pangan harus betul-betul bisa menjaga ketersediaan, keamanan, dan kedaulatan pangan kita," pungkasnya. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.