Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wakil Ketua DPR: Usut Tuntas Narasi Antivaksin Di Media Sosial

Rabu, 3 Maret 2021 13:23 WIB
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (Foto: Instagram)
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengaku prihatin melihat maraknya narasi antivaksin di media sosial, yang sepertinya terkoordinasi. Karena itu, ia pun meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri melalui virtual police untuk menyelidiki dan mengusut tuntas persoalan tersebut.

"Narasi tersebut diduga terkoordinasi, dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Informasi yang disebarkan merupakan hoaks. Karena itu, aparat harus dapat mengungkap dan menangkap para pelaku, serta memberikan sanksi tegas," kata Azis di Jakarta, Rabu (3/3).

Langkah tegas tersebut harus dilakukan, agar masyarakat tidak menjadi takut, sehingga ogah divaksin Covid-19.

Baca juga : Puan Maharani: Budaya Jadi Modal Dan Energi Pariwisata

"Saya juga berharap, agar Kemenkominfo bersama Bareskrim Polri melalui polisi virtual meningkatkan pengawasan terhadap konten-konten dan narasi di media sosial dan daring. Ini penting agar tak ada disinformasi konten ataupun hoaks. Terutama, yang terkait vaksinasi Covid," papar Azis.

"Pemerintah juga harus terus menyosialisasikan tentang pentingnya vaksinasi dan manfaat vaksin bagi kesehatan, terutama di tengah situasi pandemi Covid," pungkas politisi Partai Golkar itu. 

Salah satu narasi hoax antivaksin Covid yang marak di media sosial adalah informasi yang menyebutkan, bahwa vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia telah dipasangi chip.

Baca juga : Antusiasme Vaksin Tinggi, DPR Dukung Pembukaan Kembali Showbiz

Dalam klaimnya, pengunggah menyebut pemasangan chip di vaksin Sinovac tersebut digunakan untuk memantau rakyat Indonesia. Ada juga klaim yang menyebut,  rakyat akan dibuat seperti robot.

Info ini telah dibantah oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

"Saya tegaskan, berita itu adalah berita bohong atau hoax. Tidak ada chip di dalam vaksin," kata Wiku, Selasa 19 Januari 2021.

Baca juga : Ketua BURT Puji Perpustakaan DPR Mampu Adaptasi Saat Pandemi

Terkait kode pada vaksin, Wiku menjelaskan, barcode yang menempel di botol cairan vaksin semata-mata ditujukan untuk pelacakan distribusi produk vaksin. Sama sekali tak dapat difungsikan untuk melacak keberadaan masyarakat yang telah divaksin. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.