Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima Dubes Rusia, Bamsoet Dorong Kerja Sama Pengembangan Vaksin Covid-19

Senin, 22 Maret 2021 14:23 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (22/3). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (22/3). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan perlunya pemerintah segera menyetujui pengadaan vaksin Covid-19 buatan Rusia untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi gotong royong, program vaksinasi yang diberikan secara gratis para pelaku usaha Indonesia kepada para pekerjanya. Saat ini, Rusia sudah memproduksi dan menggunakan tiga jenis vaksin, yakni Sputnik V, EpiVacCorona, dan CoviVac. Rusia juga sedang mengembangkan vaksin Sputnik Light yang bisa digunakan untuk anak-anak dengan penggunaan cukup satu kali suntikan.

Saat ini, baru vaksin Sputnik V yang teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia. Sementara, EpiVacCorona, CoviVac dan Sputnik Light belum teregistrasi. Rusia sendiri melalui BUMN-nya, Rusian Direct Investment Fund (RDIF), telah menunjuk perusahaan swasta nasional untuk menjadi representatif mereka di Indonesia.

Baca juga : Pengurus RT RW Diminta Bantu Pendaftaran Vaksinasi Lansia

"Mengapa BPOM dan Kementerian Kesehatan perlu memberikan perhatian? Karena Sputnik, menurut Duta Besar Rusia, punya berbagai keunggulan yang diperlukan untuk penduduk Indonesia. EpiVacCorona, misalnya, bisa digunakan untuk lansia di atas 60 tahun. Sementara, CoviVac bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celcius, dengan penggunaan sebanyak dua kali yakni disuntikan di hari pertama dan di hari ke-14 setelah penyuntikan pertama," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, di Ruang Kerja Ketua MPR, di Jakarta, Senin (22/3).

Ketua DPR ke-20 ini lalu mengutip penjelasan Lyudmila, untuk Sputnik V yang telah teregistrasi di BPOM, kini sedang menunggu izin edar. Keunggulannya antara lain memiliki efikasi 91,6 persen, mudah didistribusikan karena hanya butuh disimpan di suhu 2-8 derajat celcius, dan harga relatif lebih murah yakni kurang dari 10 dolar AS atau setara Rp 140 ribu. Penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali, dengan jeda waktu 21 hari dari penyuntikan pertama.

Baca juga : Pelatih Timnas Shin Tae-yong Positif Covid-19

Penggunaan vaksin ini sudah disetujui di Rusia, Belarusia, Serbia, Argentina, Bolivia, Aljazair, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hongaria, UEA, Iran, Guinea, Tunisia, Armenia dan wilayah Palestina. Vaksin ini menggunakan virus yang telah dilemahkan untuk mengirimkan sebagian kecil patogen dan menstimulasi respons imun dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan terkait vaksinasi. Mayoritas efek samping yang dilaporkan ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, gejala seperti flu dan kelelahan.

"Selain menawarkan vaksin, Rusia juga mengajak Indonesia menjadi salah satu negara pusat produksi berbagai jenis vaksin buatan Rusia. Sehingga Indonesia tak hanya sekadar menjadi konsumen, melainkan juga turut menjadi produsen. Tawaran bagus tersebut harus disambut dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Selain untuk meningkatkan investasi, juga bisa dimanfaatkan untuk transfer teknologi dan pengetahuan seputar vaksin Covid-19," jelas Bamsoet.

Baca juga : Tok, BPOM Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Covid AstraZeneca

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, semakin banyak jenis vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia, semakin bagus bagi percepatan vaksinasi terhadap berbagai kalangan penduduk. Mengingat untuk tercapainya herd immunity, vaksinasi minimal harus dilakukan kepada 181.554.465 penduduk.

"Data Satgas Covid-19 mencatat, per 21 Maret 2021, vaksinasi ke-1 sudah dilakukan kepada 5.533.379 penduduk. Sementara vaksinasi ke-2 sudah dilakukan kepada 2.301.978. Kita menargetkan pada peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang, Indonesia sudah bebas covid-19. Untuk mencapainya, selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, juga harus didukung dengan percepatan vaksinasi," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.