Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kang Maman: Idul Fitri Kokohkan Kepatuhan Untuk Sempurnakan Kemenangan

Rabu, 12 Mei 2021 14:34 WIB
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq mengatakan, makna Idul Fitri saat ini adalah mengokohkan kebersamaan dan kepatuhan untuk menyempurnakan kemenangan di tengah pandemi Covid-19. Menurut politisi PKB ini, Idul Fitri memiliki arti kembali kepada fitrah kemanusiaan yang mengacu kepada tiga nilai utama. Yaitu keimanan, kebaikan, dan keindahan. 

Maka pada Idul Fitri tahun ini, umat Islam harus memaknainya agar nilai-nilai keimanan dengan konteks memberikan rasa aman, baik kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain. Caranya, mengokohkan kebersamaan dan kepatuhan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan juga selalu untuk mencuci tangan, untuk menyempurnakan kemenangan di hari Fitri.

Baca juga : PGN Pastikan Pembangunan Infrastruktur Gas Sesuai Jadwal

“Itulah sesungguhnya hakikat Idul Fitri. Kalau kita memiliki pemahaman rasa aman, itu akan terjadi kebaikan di tengah masyarakat. Kebaikan yang diharapkan pada saat ini adalah tidak menyebarnya Covid-19,” ujar politisi asal Majalengka, Jawa Barat itu, seperti dikutip Antara, Rabu (12/5).

Tentu, lanjut politisi yang akrab disapa Kang Maman ini, nilai-nilai kebaikan itu harus menjadi prinsip utama umat Islam dalam merayakan Idul Fitri. “Kita masih diberi umur oleh Allah SWT, kita masih diberi kesempatan untuk menikmati Idul Fitri walau dalam keterbatasan. Keindahan Idul Fitri bukan terletak pada nilai kerumunan atau pertemuan, tapi justru pada hakekat kebersamaan dan persaudaraan,” imbuhnya.

Baca juga : Pahamify Maksimalkan Fitur Dan Layanan Bantu Pelajar Indonesia

Selain itu, lanjutnya, kemenangan pada Idul Fitri sesungguhnya terletak pada kemampuan untuk meraih kebahagiaan dan itu hanya bisa dicapai atas tiga hal. Pertama, tazkiyatun nafsi atau pensucian diri, tidak boleh ada iri, dengki, tidak boleh ada dendam, tidak boleh ada penyebaran hoaks tidak boleh ada fitnah. Juga tidak boleh ada upaya untuk merancang perilaku radikalisme atau terorisme karena orang yang hatinya suci akan selalu mencintai sesama dan mencintai negeri.

Kedua, dzikir yang banyak dengan menyebut nama Allah. Kata Kang Mamang, hal ini sebenarnya menjadi momentum penting ketika memakai masker untuk menutup mulut, maka itu menjadi tanda bahwa tidak boleh berbohong, tidak boleh memfitnah, memprovokasi, menyebarkan hoaks, dan juga mengumbar janji yang tidak akan bisa dipenuhi.

Baca juga : Jelang Lebaran, Minamas Plantation Dan Forwatan Beri Bantuan Untuk Masyarakat

“Ketiga, melakukan shalat. Shalat itu menjadi inti utama dalam ajaran Islam di mana orang yang melakukan shalat dia akan dijauhkan dari nilai-nilai fahsya dan mungkar nilai-nilai kejelekan. Maka orang yang rajin shalat tidak akan pernah dia berani untuk mencaci maki, memfitnah saudaranya sendiri. Ia akan selalu menciptakan nilai-nilai perdamaian dan keselamatan,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Majalengka ini. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.