Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ambil Langkah Tepat Dan Berikan Kepastian
Erick Segera Bubarin BUMN Yang Mati Suri
Kamis, 6 Mei 2021 05:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan bakal membubarkan perusahaan pelat merah yang tidak lagi memberikan kontribusi kepada negara.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ada beberapa BUMN yang sudah masuk PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA sejak 2008. Posisi BUMN itu saat ini sudah tidak beroperasi lagi.
Untuk diketahui, PPA merupakan semacam Unit Gawat Darurat (UGD) untuk perusahaan pelat merah yang tengah sakit dari sisi keuangan.
Baca juga : Mendagri Serukan Kepala Daerah Larang ASN Gelar Open House
“Kami sebagai pimpinan akan zolim kalau mereka dibiarkan tidak ada kepastian. BUMN yang ada sekarang pun, harus siap bersaing. Apalagi yang sudah kalah bersaing,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/5).
Menurutnya, pembubaran sejumlah BUMN telah lama direncanakan. Pasalnya, pemerintah ingin mengambil langkah tepat, sekaligus memberikan kepastian bagi para pekerja di perusahaan BUMN tersebut.
Untuk melakukan pembubaran BUMN, sambung mantan Bos Inter Milan ini, Kementerian melalui PPA akan melakukan kajian atau assesment terlebih dahulu. Sebab, selain pembubaran, opsi yang bisa dilakukan adalah bersinergi dengan BUMN lain.
Baca juga : Bangladesh Berikan Fasilitas Visa on Arrival Bagi WNI
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya bersama PPA saat ini tengah melakukan penilaian kembali mengenai BUMN mana saja yang akan dibubarkan.
Penilaian yang dilakukan tersebut akan berdasarkan kepada aset, tenaga kerja dan operasional perusahaan, termasuk penyelesaian kewajiban.
Menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, beberapa BUMN yang akan dibubarkan tersebut, antara lain PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Glas (Persero) dan PT Kertas Leces (Persero).
Baca juga : Bank Mantap Berikan Santunan Asuransi Keluarga Korban Kru KRI Nanggala 402
Tiko juga menyinggung mengenai PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), yang masih memiliki aset berupa fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Surabaya, sekaligus kewajiban yang masih harus diselesaikan.
“Kalau itu (Merpati) masih perlu pengkajian lebih lanjut. Karena ada pinjaman dan kreditor yang harus disiapkan. Salah satu yang dikaji karena masih ada satu operasi di Jawa Timur,” jelasnya.
Mengenai waktu pembubaran BUMNtersebut, Tiko bilang selambat-lambatnya akan dilakukan pada semester kedua 2021.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya