Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Negara Wajib Beri Perhatian Ke Petugas KPPS Yang Gugur

Senin, 22 April 2019 23:26 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. Pribadi)
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo turut prihatin dan belasungkawa atas meninggalnya 54 petugas KPPS dan 15 pesonel Polisi dan puluhan lainnya yang sakit saat menjalankan tugas di Pemilu 2019. Dia pun berharap, negara memberikan perhatian kepada mereka.

“Kita semua berdukacita atas meninggalnya puluhan petugas Pemilu 2019. Saya sampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Pengorbanan mereka dalam menegakan demokrasi di Indonesia tidak akan sia-sia," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, di Jakarta, Senin (22/4).

Dia meminta ke Pemerintah memberikan santunan ke petugas KPPS dan personel Polisi tadi. Pemerintah Daerah juga perlu turun tangan. Pemerintah Daerah perlu membantu memberikan pengobatan gratis ke para petugas KPPS, Polri, dan TNI yang sakit saat menjalankan tugas Pemilu.

Sejak awal, tambah Bamsoet, seharusnya ada asuransi bagi para petugas KPPS, Polisi, dan TNI. Baik untuk kesehatan maupun nyawa. Sehingga kehadiran negara dirasakan mereka dan keluarganya. “Termasuk menjamin kesehatan serta keselamatan para petugas KPPS, Polri, dan TNI yang masih bertugas mengawal rekapitulasi hasil Pemilu," tutur politisi Partai Golkar ini.

Baca juga : Setuju Beri Asuransi untuk Petugas KPPS, Pemerintah Tunggu Usulan Bawaslu

Bamsoet menegaskan, para petugas Pemilu di lapangan, seperti KPPS, anggota Polri, dan TNI, adalah para penjaga tegaknya tiang demokrasi. Di luar dugaan, tugas yang diemban mereka ternyata tidak semudah yang dikira. Banyak dari mereka harus kerja nonstop selama dua hari dua malam untuk menyelesaikan penghitungan suara.

“Sistem pemilihan yang rumit, akses medan lokasi yang tak mudah, kelelahan fisik, maupun tekanan psikis yang dialami tidak bisa dihindarkan. Tidak hanya menyita waktu, bahkan nyawa pun menjadi taruhannya," kata Bamsoet.

Kondisi ini, tambahnya, memberika catatan penting dalam penyelenggarakan Pemilu. Harus ada evaluasi agar Pemilu ke depan berjalan lebih baik. Bukan cuma masalah penghitungan suara, tapi juga masa kampanye yang terlalu lama, sistem pemilihan yang rumit, serta tidak adanya asuransi yang melindungi petugas di lapangan.

“Berbagai catatan penting tersebut akan menjadi bahan masukan dalam rapat kerja DPR dengan KPU, TNI, Polri, maupun pihak Pemerintah. Kita ingin agar penyelenggaraan Pemilu ke depannya berjalan lebih baik lagi. Karena itu, perbaikan sistem mutlak harus dilakukan. Pembenahan akan dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Terutama yang menyangkut keselamatan dan perlindungan petugas di lapangan,” pungkas Bamsoet.

Baca juga : KPU Bakal Beri Santunan Petugas KPPS Yang Sakit dan Meninggal

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo setuju untuk memberikan asuransi ke petugas KPPS dan personel Polisi yang meninggal saat bertugas. Namun, pihaknya masih menunggu usulan dari Bawaslu dan KPU untuk asuransi tersebut. Menurut Tjahjo, para petugas yang meninggal ini sangat berjasa.

“Saya yakin Pemerintah akan memberi penghargaan," katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4).

Namun, Tjahjo belum mengetahui besaran uang asuransi yang akan diberikan Pemerintah kepada mereka. Pihaknya masih menunggu laporan resmi jumlah petugas yang sakit atau meninggal dunia.

“Kalau soal anggaran nanti biar dari Bawaslu fix-nya berapa yang sakit, berapa yang gugur,” tuturnya.

Baca juga : Pertamina Dumai Kerek Pendapatan Kelompok Tani

Hingga saat ini, laporan mengenai jumlah petugas yang gugur dari Bawaslu yang diterima Tjahjo belum utuh. Laporan yang lengkap baru datang dari Kepolisian. "Data dari KPU dan Bawaslu sedang dilengkapi," ucapnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.