Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puan Desak Pemerintah Gercep Atasi Kelangkaan Oksigen

Senin, 5 Juli 2021 20:54 WIB
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: DPR)
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan oksigen untuk pasien Covid-19, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.

Dikatakan Puan, selain menipisnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, saat ini persoalan yang tak kalah mendesak untuk diatasi adalah kelangkaan oksigen bagi pasien Covid-19.

"Pemerintah pusat harus bergerak lebih sistematis dan cepat untuk mengatasinya. karena berdampak pada keselamatan pasien Covid-19 yang sedang dirawat maupun yang sedang isolasi mandiri, " kata Puan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (5/7).

Baca juga : Hari Ketiga PPKM Darurat, Gus Muhaimin Sidak Pasar Dan Mall Di Jaksel

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, persoalan kelangkaan oksigen tidak bisa diatasi dengan cara-cara reaktif semata. Tetapi harus diantisipasi sedini dan sesistematis mungkin. Pemanfaatan teknologi informasi digital secara maksimal harus dilakukan untuk mendapatkan data yang solid dan transparan. Dari mulai ketersediaan tempat tidur rumah sakit hingga stok oksigen di berbagai kota.

Menurut Puan, dengan pendataan dan pemetaan, dapat diketahui ketersediaan oksigen di suatu kota sudah mulai menipis. Sehingga dapat segera dikirim dari kota terdekat atau disuplai dari pusat.

Puan mendesak pemerintah segera mengeksekusi kebijakan mengalihkan oksigen untuk kebutuhan industri menjadi oksigen medis. Selain itu, pengawasan rantai pasokan oksigen dari produsen ke konsumen juga harus menjadi perhatian pemerintah.

Baca juga : Cegah PHK, Pemerintah Beri Insentif Pelaku Usaha!

"Pemerintah sudah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional akan digunakan untuk kebutuhan medis. Kebijakan ini harus segera dieksekusi untuk mengantisipasi situasi darurat seiring terus meningkatnya kasus Covid-19 dan kebutuhan oksigen di rumah sakit," pinta Puan.

Puan juga mendesak pengawasan pasokan oksigen dari produsen ke konsumen diefektifkan. Sehingga tak terjadi penumpukan pada satu pihak. Sementara pihak lain terjadi kekurangan. Saat ini, kekurangan oksigen banyak dialami rumah sakit di Pulau Jawa.

"Artinya, pengalihan sementara persediaan oksigen dari luar wilayah ke Pulau Jawa bisa menjadi pertimbangan," sarannya.

Baca juga : Gus Muhaimin: Gencarkan Sosialisasi PPKM Darurat Dan Vaksinasi Di Ponpes

Puan mengingatkan, upaya mengatasi kelangkaan oksigen tidak hanya difokuskan untuk pasokan rumah sakit, mengingat banyak anggota masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing membutuhkan oksigen. Ada baiknya pemerintah mempertimbangkan menyelenggarakan sentra-sentra isi ulang oksigen demi memenuhi kebutuhan pasien isolasi mandiri.

Untuk diketahui, kelangkaan oksigen menjadi persoalan mendesak untuk diatasi akhir-akhir ini. Salah satunya dialami RS Sardjito Yogyakarta hingga mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan untuk menambah pasokan oksigen demi keselamatan pasien.

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menyebutkan, setidaknya ada lima provinsi yang mengalami kondisi kelangkaan oksigen medis, yakni D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.