Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bahaya Penggunaan Platform Asing Dalam Rapat

DPR: Kita Begitu Telanjang, Tidak Ada Lagi Rahasia Loh

Sabtu, 24 Juli 2021 06:50 WIB
Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mengingatkan adanya ancaman serius terhadap data dan informasi negara, terutama di saat pandemi Covid-19. Sebab, ketergantungan teknologi digital asing masih sangat tinggi, bahkan digunakan dalam rapat-rapat penting negara.

Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty mengatakan, negara justru semakin tergantung pada digital platform dan digital service dari luar negeri. Bahkan termasuk di dalamnya data center atau pusat data.

Baca juga : Bamsoet Minta Pemerintah Pertimbangkan Usul Kadin Buka Lagi Mall

Bagi politisi perempuan PDIP itu, kondisi ini sangat mencemaskan karena menunjukkan kita belum berdaulat dari sisi informasi.

“Kita bahkan begitu ‘telanjang’, tidak ada lagi rahasia. Ini sangat berbahaya,” tegas Evita dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Baca juga : KPK Periksa Mantan Pejabat BPN Kalimantan Barat Sebagai Tersangka Gratifikasi dan TPPU

Dia lalu memberikan contoh terkait rapat-rapat virtual yang diadakan kementerian, lembaga, hingga DPR, termasuk swasta. Walau rapat tersebut digelar secara virtual yang sifatnya tertutup, namun sebenarnya sangat tidak aman lantaran platform yang digunakan tersebut merupakan milik asing.

Karena itu, sangat penting bagi negara untuk bisa mengembangkan aplikasi meeting sendiri untuk memastikan kerahasiaan rapat virtual tersebut tidak sampai bocor ke pihak lain.

Baca juga : Pastikan, Tidak Ada Lagi Masyarakat Buta Politik

Menurut Evita, percuma memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, namun untuk sarana dan infrastruktur pendukungnya tidak ada.

“Kita harus bangun data center sendiri, dan punya regulasi yang tegas untuk memanfaatkan data center di Indonesia, dan seterusnya,” tegas politisi daerah pemilihan Jawa Tengah III ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.