Dark/Light Mode

HNW Apresiasi Permohonan Maaf BPIP

Selasa, 17 Agustus 2021 14:53 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mendengarkan aspirasi publik. BPIP meminta maaf dan mengganti tema Lomba Hari Santri setelah menimbulkan kontroversi di masyarakat.

BPIP mengubah tema tersebut dari Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam menjadi Pandangan Agama dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan dan Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh.

Meski mengapresiasi perubahan tema tersebut, HNW juga mengkritisi pernyataan BPIP yang merasa senang atas kegaduhan yang tercipta dengan alasan meningkatkan perhatian kepada BPIP. Dirinya mengingatkan BPIP untuk introspeksi dan mendesak agar tidak lagi mengulangi kontroversi dengan membenturkan agama dan Pancasila.  Karena BPIP tidak dihadirkan untuk membuat kegaduhan dan kontroversi.

Baca juga : Presiden Apresiasi Investor Pasar Modal Meningkat Di Masa Pandemi

Kata HNW, harusnya BPIP jadi teladan dalam melaksanakan dan menjaga pengamalan Pancasila. BPIP mestinya berada di garda terdepan dalam mengoreksi perilaku atau kebijaksanaan yang tak sesuai dengan Pancasila seperti saat ada ketidakadilan hukum dan ketidakadilan sosial, merebaknya buzzer dan separatis yang memecah NKRI. Atau korupsi yang di era pandemi malah menggila. Atau hilangnya frasa Agama dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, dan sebagainya.

"Ke depan kegiatan BPIP harus benar-benar sesuai Pancasila, yang menyatukan dan mencerahkan. Jangan malah menimbulkan kontroversi baru sekalipun kemudian dikoreksi, karena bukan untuk itu BPIP dihadirkan," ungkap HNW dalam keterangannya, Selasa (17/8).

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan, dirinya dan PKS bersama tokoh-tokoh dari MUI, Muhammadiyah dan sebagainya tegas mengkritisi lomba BPIP untuk menyambut hari Santri dengan tema hormat bendera dan lagu kebangsaan yang dikaitkan dengan hukum Islam.

Baca juga : Arzeti Apresiasi Uji BPOM Atas Keamanan Galon Guna Ulang Polikarbonat

HNW tegas mengkritisi dan mendesak BPIP untuk meminta maaf secara terbuka kepada publik dan segera mengganti tema lomba dengan yang lebih produktif dan edukatif. Sikap tegas tersebut dinilai positif oleh publik di antaranya dari tokoh GP Ansor Jombang Cak Kholiq, yang menyebutkan bahwa penolakan PKS atas tema perlombaan yang diumumkan BPIP tidak saja membela umat Islam, tapi juga membela kebenaran dan fakta sejarah demi keutuhan NKRI.

HNW mengingatkan, BPIP sejatinya memiliki tugas strategis. Antara lain, merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2018 tentang BPIP.

Oleh karena itu, BPIP tidak seharusnya mengerjakan hal-hal yang kontroversial. Apalagi sampai dinilai sebagai Islamophobia dan tidak Pancasilais karena berpotensi membelah dan mengadudomba anak bangsa dan laku tidak adil kepada sebagian komunitas bangsa. 

Baca juga : PANDI Apresiasi BSN Dorong Percepatan Perumusan SNI Aksara

Seperti santri yang dikaitkan dengan soal bendera dan lagu kebangsaan yang sudah diterima oleh masyarakat umum sebagaimana dipraktikkan di kalangan santri, baik di NU, Muhammadiyah dan ormas lainnya. Apalagi sekarang kelembagaan BPIP oleh pemerintah diprogramkan untuk dikuatkan dengan RUU BPIP yang saat ini sudah masuk Prolegnas Prioritas 2021 di DPR.

"BPIP harusnya membuktikan kepada masyarakat bahwa kelembagaan mereka layak naik tingkat dari Perpres menjadi UU. Misalnya dengan membuat kegiatan positif. Jangan malah terus bikin kontroversi atau program yang kontraproduktif yang tak sesuai dengan Pancasila serta alasan awal keberadaan BPIP, yang akhirnya membuat banyak kalangan justru mendesak agar BPIP dibubarkan," pungkas HNW. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.