Dark/Light Mode

Bicara Kepemimpinan Milenial, Bamsoet Apresiasi Kiprah SMA Muhammadiyah

Selasa, 31 Agustus 2021 13:25 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

 Sebelumnya 
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, terdapat prinsip good and clean governance (pemerintahan yang baik dan bersih) untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adil dan amanah. Prinsip ini menekankan kepada penyelenggaraan tata kelola pemerintahan untuk menjalankan keterbukaan (transparansi), pertanggungjawaban (akuntabilitas), kepercayaan (reliabilitas), kemudahan akses (aksesibilitas), penghormatan terhadap hukum, serta budaya melayani dan mengabdi pada kepentingan publik.
 
"Transparansi menghindarkan potensi terjadinya praktik penyelewengan dan korupsi. Akuntabilitas mengamanatkan pejabat publik untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan setiap tugas dan wewenang yang diembannya kepada publik. Reliabilitas mendorong terwujudnya kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Aksesibilitas membangun sinergi antara responsivitas pemerintahan dalam menangkap aspirasi publik, dengan tingkat partisipasi publik dalam setiap kebijakan," jelas Bamsoet.
 
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menambahkan, penghormatan terhadap hukum dimanifestasikan dalam jaminan kepastian dan perlindungan hukum. Kesetaraan perlakuan hukum yang konsisten dan tidak diskriminatif, serta pemenuhan kebutuhan hukum yang responsif, sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Serta adanya budaya melayani dan mengabdi pada kepentingan publik sebagai konsekuensi logis dari pemaknaan bahwa pejabat publik adalah abdi masyarakat.
 
"Pemimpin yang adil harus mampu menempatkan segala sesuatu sesuai kedudukan, proporsi dan fitrahnya. Pemimpin yang adil tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya untuk menindas dan berbuat sewenang-wenang, serta senantiasa menempatkan hukum sebagai panglima dalam setiap tindakan dan kebijakan," tutur Bamsoet.
 
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menekankan, pada hakikatnya setiap diri adalah pemimpin, baik pemimpin bagi masyarakat, bagi keluarga, atau setidaknya pemimpin bagi diri sendiri. Pada saatnya nanti, setiap diri akan dimintai pertanggungjawabannya. Maka belajar bersikap adil dan amanah, sesulit apa pun itu, adalah suatu keniscayaan yang harus diperjuangkan.
 
"Yang penting untuk dijadikan pedoman adalah, bahwa konsep adil dan amanah mengikat kita dalam tiga aspek pertanggungjawaban, yaitu pertanggungjawaban kepada Tuhan, kepada sesama manusia, dan yang tidak kalah penting adalah kepada diri sendiri. Kesadaran ini akan menjadi pengingat bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbuat, khususnya ketika mendapatkan amanah dan dipercaya menjadi seorang pemimpin," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.