Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Jazil Sebut Pentingnya Peran Guru Diniyah Dalam Pembangunan Bangsa

Minggu, 5 September 2021 20:41 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat menjadi narasumber pada Sosialisasi 4 Pilar bertajuk Memperkokoh Semangat Cinta Tanah Air bagi Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah yang digelar MPR bekerjasama dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di Surabaya, Minggu (5/9).
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat menjadi narasumber pada Sosialisasi 4 Pilar bertajuk Memperkokoh Semangat Cinta Tanah Air bagi Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah yang digelar MPR bekerjasama dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di Surabaya, Minggu (5/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Peran para guru diniyah atau agama dalam pembangunan bangsa dinilai sangat penting. Bahkan, lahirnya Indonesia juga dipelopori oleh orang-orang yang aktif di bidang diniyah, yakni kalangan santri dan kiai.

"Sebelum ada Indonesia, diniyah itu sudah ada. Sebelum 1945 itu, para kiai sudah mengajar. Bahkan, Indonesia lahir pada 9 Ramadhan. Indonesia itu lahir di bulan yang mulia, diproklamasikan saat orang-orang sedang berpuasa. Itu yang menjadi pembeda antara Indonesia dengan negara-negara lainnya," ujar Gus Jazil, sapaan akrab Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat menjadi narasumber pada Sosialisasi 4 Pilar bertajuk Memperkokoh Semangat Cinta Tanah Air bagi Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah yang digelar MPR bekerjasama dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di Surabaya, Minggu (5/9).

Menurutnya, kiprah lembaga diniyah di masa lalu tidak bisa dibantahkan. Semangat keagamaan menjadi penopang dan pendorong kemerdekaan. Ironisnya, hari ini di era pembangunan, kadang sebagian kalangan mengatakan bahwa agama justru menjadi penghambat pembangunan.

Baca juga : Gus Jazil Minta Revolusi Mental Mulai Diterapkan Sejak Bangku Kuliah

"Itu menjadi soal, para guru agama dianggap penghambat pembangunan," tuturnya.

Padahal, menurut Gus Jazil, para guru agama justru memiliki peran yang sangat penting terhadap pembangunan bangsa. "Kalau tidak ada guru-guru agama di kampung-kampung, mungkin perampok akan tambah banyak. Tapi karena yang diharapkan itu materi, guru diharapkan mencetak orang-orang yang mampu bekerja. Padahal jika hanya urusan materialnya tapi tidak tersentuh pemahaman agama maka akan keropos. Agama dengan dunia itu tidak bisa dipisahkan," katanya.

Gus Jazil mengatakan, dengan anggotanya yang mencapai 27.000 se-Indonesia, organisasi seperti FKDT menjadi sebuah kekuatan dalam pembangunan bangsa. Hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana organisasi-organisasi keagamaan bisa memperbaiki manajemennya sehingga perannya bisa lebih optimal dan terlihat.

Baca juga : Pentingnya Menjaga Psikologis Anak Selama Pembelajaran Daring

"Lembaga keagamaan harus memiliki manajemen yang kuat. Pertama untuk pemberdayaan organisasi di dalam dirinya sehingga lembaga keagamaan posisinya tidak di bawah terus, tapi bisa di atas karena memang seharusnya di atas. Kakek saya bilang, profesi yang mulia itu adalah kiai," ungkapnya.

Gus Jazil menyarankan, lembaga keagamaan seperti FKDT membangun kekuatan dengan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti MPR, Hipmi, dan berbagai lembaga lainnya sehingga bisa menjadi kuat.

Menurutnya, sebenarnya saat ini di bidang-bidang tertentu, seperti politik, santri atau orang yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren sudah mulai mendapatkan tempat. Berbeda dengan era Orde Baru dulu, sangat jarang ada kalangan santri yang bisa menduduki posisi-posisi strategis di lembaga pemerintahan.

Baca juga : Lestari: Amandemen Konstitusi Perlu Libatkan Seluruh Elemen Bangsa

"Ini buah dari reformasi, di bidang politik misalnya saya yang santri, bisa menjadi wakil ketua MPR. Ada yang menjadi bupati. Makanya agama dan negara itu jangan dipisah-pisahkan. Hari ini harus mencakup semuanya. Kalau perlu Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Menteri Ekonomi itu dari kalangan santri. Tidak hanya Menteri Agama saja," tuturnya.

Semangat untuk maju, kata Gus Jazil, sangat diperlukan. Sebab, dunia ke depan akan terus mengalami perubahan. Dan kalangan santri atau kiai harus bisa menyesuaikan perubahan yang akan selalu terjadi.

"Kita harus merasa bangga dengan diniyah. Bagian dari perjuangan yang melahirkan Indonesia dan mempertahankan Indonesia terus-menerus sampai kapanpun," tuturnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.