Dark/Light Mode

HNW Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Bagi Habaib Dan Pejuang Perempuan

Rabu, 8 September 2021 11:28 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung penghormatan terhadap sosok yang telah berjasa menghadirkan Indonesia Merdeka, dengan pemberian gelar pahlawan nasional.

Mereka yang layak mendapat gelar Pahlawan Nasional antara lain Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi atau yang dikenal dengan Habib Ali Kwitang, Rahmah El Yunusiah Pendiri sekolah Diniah Putri Padang Panjang, Syaikhana Kholil Bangkalan (Guru bagi KH Hasyim Asyari dan KH A Dahlan) serta Anggota BPUPK KH A Sanusi, atas jasa-jasanya memperjuangkan hadirnya Indonesia merdeka.

"Saya mendukung penuh apa yang diusulkan oleh berbagai pihak agar pemerintah memberikan pengakuan dan gelar Pahlawan Nasional. Juga sebagai pengamalan ajaran Bung Karno, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan Sejarah. Perjuangan dan kontribusi mereka untuk hadirkan  Indonesia Merdeka, sangatlah nyata," ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (7/9) usai menghadiri pertemuan dengan anggota DPRD DKI bersama Forum Silaturahim Majlis Taklim se-Jakarta Pusat.

Baca juga : Bantu Tekan Penyebaran Covid, IKEA Gelar Vaksinasi Gratis Dan Blue Bag Project

HNW mengatakan, sejarah mencatat dengan tinta emas bagaimana perjuangan dan kontribusi mereka untuk eksistensi Indonesia Merdeka. Seperti Habib Ali Kwitang yang sangat dekat dengan Bung Karno. Habib Ali Kwitang membantu dan menyelamatkan Bung Karno dengan memberikan tempat persembunyian di Masjid Kwitang dari kejaran Belanda dan Jepang. Bahkan, berdasarkan berbagai informasi, Bung Karno sempat nyantri dengan Habib Ali Kwitang selama berbulan-bulan atas saran dari tokoh Betawi M Husni Thamrin.

"Habib Ali Kwitang sangat berjasa mendukung kemerdekaan Indonesia dan penyebaran proklamasi kemerdekaan Indonesia di kalangan Umat Islam melalui jaringan para habaib. Hingga kemerdekaan Indonesia cepat menyebar dan didukung oleh umat hingga ke Majelis Taklim. Karena Habib Ali Kwitang juga pendiri dan pimpinan pertama Majelis Taklim Kwitang yang merupakan salah satu cikal bakal organisasi-organisasi Majlis Taklim di Indonesia, yang ikut berjuang bagi hadir dan eksistnya Indonesia merdeka," tutur Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Anggota Komisi VIII yang salah satunya membidangi urusan keagamaan dari Dapil Jakarta II ini juga menyambut baik para tokoh di DKI Jakarta, khususnya dan Indonesia pada umumnya, mendukung usulan yang awalnya disampaikan oleh  PWNU DKI Jakarta, agar gelar pahlawan nasional juga diberikan kepada Habib Ali Kwitang.

Baca juga : Rerie Serukan Bangun Kemandirian Bangsa Demi Hadapi Tantangan Pasca Pandemi

"Karena beliau bermukim di Jakarta, sudah sewajarnya bila tokoh-tokoh di Jakarta ikut memperjuangkan dan mendukung usulan mulia ini," ujarnya.

Selaku partai Islam, PKS sangat mendukung berbagai usulan untuk pemberian gelar pahlawan nasional untuk para habaib dan ulama, termasuk ulama Perempuan yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.

Sebelumnya, dukungan PKS juga diberikan kepada rencana pemberian gelar pahlawan kepada KH Sholeh Darat Semarang, KH Bisri Syansuri, dan KH Muhammad Kholil atau Syaikhona Kholil Bangkalan. Juga kepada Rahmah ElYunusiah, KHA Sanusi (anggota BPUPK dari PUI), serta Mr Kasman Singodimejo (Muhammadiyah, anggota PPKI).

Baca juga : HNW Dukung Keadilan Anggaran Untuk Madrasah

"PKS sangat mendukung agar pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada para ulama termasuk ulama perempuan, habaib dan bapak ibu bangsa yang terbukti jasa dan dharmabaktinya untuk Indonesia Merdeka. Beliau-beliau itu dan keluarganya tentu tidak meminta pengakuan dari pemerintah, tetapi sudah selayaknya bila kita sebagai bangsa yang menghargai jasa pahlawan, mengakui dan menghormati peran mensejarah mereka," tandasnya.

Pemberian gelar pahlawan, menurut HNW, berfungsi merawat harmoni Bangsa dan ingatan kolektif rakyat bahwa Indonesia Merdeka ini adalah warisan dan hasil perjuangan bersama. Baik oleh kalangan Nasionalis Kebangsaan maupun Nasionalis Keagamaan sebagaimana dilakukan oleh para Ulama termasuk yang perempuan dan habaib.

"Agar selamatlah Bangsa dari adu domba, dan makin kuatlah kohesi nasional berdasarkan ingatan kolektif atas harmoni dan kontribusi para Pahlawan Bangsa untuk Indonesia Merdeka. Sekalipun latar belakang mereka berbeda-beda. Tetapi mereka saling menghormati, saling mendukung dan bergotong-royong untuk hadirkan Indonesia Merdeka," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.