Dark/Light Mode

Bamsoet Minta OJK Tegas Selesaikan Sengkarut AJBB

Kamis, 30 September 2021 21:39 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tegas mengatasi kemelut Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB). Saat ini, insolvent aset AJBB hanya sekitar Rp 7 triliun, sedangkan kewajibannya jatuh pertanggungannya lebih kurang Rp 60 triliun.

"Lebih kurang 7 juta pemegang polis AJBB yang tersebar di seluruh Indonesia menunggu pencairan polis mereka. Dari mulai yang berprofesi sebagai guru, petani, nelayan, hingga karyawan BUMN," jelas Bamsoet, sapaan akrab Bambang, di Jakarta, Kamis (30/9/21).

Baca juga : Bamsoet Minta Pemerintah Tindak Tegas Pelanggar PP 29/2021

Ketua DPR ke-20 ini menilai, pendekatan hukum yang saat ini terjadi antara OJK dan Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJBB seolah menjadi modus bagi Dewan Komisioner (DK) OJK periode ini untuk menghindari penyelesaian AJBB sampai periode mereka selesai. DK OJK tidak boleh lari dari tanggung jawab, karena pada saatnya nanti, mereka juga akan dimintai pertanggungjawaban walaupun sudah tidak lagi menjabat. 

"Padahal, sejak September 2019, World Bank (Bank Dunia) dalam laporan Global Economic Risks and Implications for Indonesia telah memberikan catatan khusus terhadap permasalahan AJBB. Bank Dunia bahkan menyebutkan AJBB 1912 sebagai perusahaan yang mungkin tidak likuid dan membutuhkan perhatian segera (urgent). Namun, OJK terkesan mengabaikannya," ucap Bamsoet.

Baca juga : Rupiah Lemas Dihantam Kenaikan Yield Obligasi AS

Mantan Ketua Komisi III DPR ini menambahkan, jauh sebelum Bank Dunia memberikan penilaian, sengkarut terhadap AJBB telah berlangsung sejak krisis ekonomi 1998. Sejak pengawasan industri asuransi berada di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) hingga berganti ke tangan OJK, sengkarut AJBB tidak juga bisa diselesaikan. 

"Ini menunjukkan ada yang salah dalam mekanisme pengawasan. OJK tidak boleh main-main dalam melakukan pengawasan terhadap industri keuangan yang mengelola uang rakyat. Jika sengkarut terhadap AJBB terus berlanjut, rakyat bisa jadi mempertanyakan untuk apa gunanya ada OJK. Karenanya OJK harus menunjukkan kinerjanya agar desakan pembubaran OJK tidak lagi terdengar nyaring," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.