Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Guru Honorer Banyak Yang Belum Diangkat
Yakinlah, Mas Menteri Bukan Dalam Rangka Ingin Menyiksa
Rabu, 3 November 2021 07:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak guru honorer belum diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Senayan yakin, kebijakan pengangkatan guru honorer jadi ASN bukan dalam rangka menyiksa para guru.
Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayanti mengatakan, DPR sudah berusaha keras memastikan setiap kebijakan yang diambil sedapat mungkin berimbas kepada kesejahteraan guru dan tenaga pendidik di negeri ini.
Baca juga : Wakil Ketua Komisi VI Puji Kerja Airlangga
Karena itu, My Esti merasa sedih jika ada ungkapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim telah menyiksa guru.
“Tadi ada kalimat, jangan siksa kami. Saya meyakini sepenuhnya Mas Menteri (Nadiem Makarim) tidak dalam rangka ingin menyiksa. Bahkan Mas Menteri ini hadir di banyak tempat untuk bisa tahu lebih dalam, termasuk tidur di rumah guru-guru,” tegas My Esti dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan perwakilan asosiasi guru honorer di Jakarta, kemarin.
Baca juga : DPR Minta Pemerintah Sikat Perusahaan Langgar HGU
Terkait program pengangkatan 1 juta guru honorer, tegas My Esti, masih banyak yang harus didiskusikan dengan pemerintah. Mulai dari kebutuhan anggaran hingga formasi. Apalagi, banyak pemerintah kabupaten, kota hingga provinsi khawatir program pengangkatan guru honorer ini membebani APBD mereka.
Dalam RDPU, Ketua Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori (GTKHNK 35+) Syaiful Huda Lina Kurniati memohon agar dia dan rekan-rekannya bisa diangkat menjadi ASN tanpa tes. Ini sepadan dengan perjuangan mereka dalam menghasilkan manusia unggul di negeri ini.
Baca juga : Senayan Optimis Pariwisata Bali Bangkit
“Kami itu jantungnya negeri. Saya yakin semua pemangku kebijakan mendengar kalau kami ini objek tertindas,” kata Lina, emosi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya