Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasang Kaos "NU Kultural Wajib Ber-PKB, NU Struktural Sakarepmu"

Imin Dan PBNU Tambah Runyam

Kamis, 19 Mei 2022 07:45 WIB
Ini foto yang dipamerkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di akun medsosnya. (Foto: Twitter @cakimiNOW)
Ini foto yang dipamerkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di akun medsosnya. (Foto: Twitter @cakimiNOW)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai menyebut Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, tidak akan berpengaruh pada suara PKB di Pemilu 2024 nanti, Muhaimin Iskandar bikin ulah lagi yang membuat hubungan PBNU dan PKB yang dulu-dulunya seperti ibu dan anak itu, semakin tambah runyam. Apa ulahnya kali ini? Lewat akun media sosialnya, Ketum PKB yang akrab disapa Cak Imin itu, pamer kaos bertuliskan “NU Kultural Wajib Ber-PKB, Struktural Sakarepmu”.

Foto kaos itu di-posting Imin di akun Instagram dan Twitter miliknya @cakimiNOW, Senin (16/5). Unggahan itu terdiri dari dua foto. Foto pertama memperlihatkan 5 perempuan muda berkerudung memakai kaos putih tangan panjang sedang pose sambil tersenyum. Di unggahan kedua, berupa potongan badan pria yang tertutup kaos warna hijau berlengan pendek. Kaos yang dipakai oleh perempuan dan pria itu, punya corak tulisan yang sama, yakni 'Warga NU Kultural Wajib ber-PKB. Struktural, SAKAREPMU!'.

“Foto kiriman Kyai Imam Jazuli Cirebon, keren banget kaosnya, maturnuwun Kyai,” tulis Imin, memberikan caption dalam postingannya itu.

Baca juga : Masa Tanggap Darurat Berakhir, Pertamina Sukses Salurkan Dana BUMN Hingga Rp 2 M

Postingan Imin itu langsung bikin geger dan jadi pembicaraan warganet. Di Instagram, postingan Imin itu, sampai tadi malam, disukai 24.740 orang dan dikomentari 378 warganet. Sementara di Twitter, justru muncul tagar “Panik Ya Min” yang sempat menjadi trending topic dengan dicuit 3.207 kali. Hastag tersebut diduga sebagai perlawanan dari warga NU terhadap cuitan foto baju bertuliskan "NU Kultural Wajib Ber-PKB, Struktural Sakarepmu" yang diunggah Cak Imin.

Untuk diketahui, belakangan ini hubungan Imin dengan PBNU memang sedang memanas. Pernyataan Imin bahwa Gus Yahya tidak berpengaruh pada suara PKB, membuat panas pengurus PBNU di berbagai daerah. Berbagai kecaman disampaikan pengurus PBNU kepada Wakil Ketua DPR itu.

Bagaimana reaksi NU soal kaos yang dipamerkan Imin? Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi mengaku tidak kaget bila kaos yang dipamerkan Imin itu dibuat oleh Kiai Imam Jazuli. Kata dia, Kiai Imam selama ini memang dikenal sebagai pendukung berat PKB. Kecintaan Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon ini terhadap PKB pun sempat dibagikan di media sosial dengan judul serupa dengan menggunakan argumentasi sejarah.

Baca juga : Puan Tak Ingin Dicap Sukses Karena Nasab

"Dia (Kiai Imam Jazuli) adik kelas saya mondok di Lirboyo. Saya juga dikirimin (kaosnya). Tentu saja itu sebatas ide pribadi, sebagai bagian dari kampanye partai, dan tidak ada kewajiban bagi warga NU untuk memilih PKB, baik kultural ataupun struktural," terangnya.

Menurutnya, siapapun boleh mengajak untuk memilih PKB. PKB pun pasti akan dipilih jika dirasa manfaatnya untuk seluruh masyarakat. "Silakan saja PKB mengajak warga NU semaksimal mungkin. Kalau PKB memang bisa dirasakan bermanfaat nyata, pasti dipilih oleh warga NU," ulasnya.

Hanya saja, Fahrur mengingatkan, NU telah berdiri sebagai perkumpulan sejak tahun 1926 dan tidak menjadi bagian dari partai manapun. "Secara kelembagaan, NU tetap pada khittah 1926, menjadi rumah besar untuk semua warganya, dan tidak menjadi bagian dari partai manapun," tutupnya.

Baca juga : Pemilu 2024, KPU Tetap Gunakan Kardus Sebagai Kotak Suara

Gus Yahya juga menanggapi santai soal unggahan Imin itu. "Ya, semuanya sekarep (terserah). Wong cuma ngomong saja lho. Ya sekarep," ujar Gus Yahya, saat berada di Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember, kemarin sore.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.