Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ketum Partai Gelora Anis Matta

Pilpres Makin Dekat, Umat Islam Jangan Mau Dorong Mobil Mogok

Kamis, 7 Juli 2022 12:30 WIB
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta (Foto: Dok. Gelora)
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta (Foto: Dok. Gelora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta merasa prihatin dengan kondisi umat Islam sekarang. Jumlahnya besar. Tapi mindset-nya kecil.  

Kondisi ini, kata Anis, bisa dimanfaatkan oleh partai politik (parpol) yang hanya semata-mata mencari dukungan.

"Sebagai kelompok mayoritas dari warga negara Indonesia, peran umat Islam belum dioptimalkan secara penuh. Sepertinya, hanya dibutuhkan sebagai pendorong mobil mogok. Tapi setelah mobilnya jalan, yang mendorong malah ditinggalkan," kata Anis dalam diskusi Gelora Talks bertajuk: Politik Dorong Mobil Mogok: Menentukan Visi Baru Politik Keumatan, yang digelar secara daring, Rabu (6/7) sore.

Anis menegaskan, sudah saatnya umat Islam mengubah aksi kerumunan menjadi sebuah kekuatan. Harus mampu menciptakan perubahan besar dalam peta politik nasional.

Baca juga : KPK Yakin Dewas Profesional Dalam Persidangan Etik

"Jangan hanya jadi badai di dalam secangkir kopi. Orientasinya harus perubahan besar. Harus terkonsolidasi dengan arah serta perjuangan bersama," ujarnya.

Karena itu, Anis berpendapat, umat Islam perlu mengajukan visi baru masa depan Indonesia. Dalam pandangannya, sekarang ini ada Lima Visi Perjuangan Keumatan Indonesia.

"Jadi sebenarnya, umat Islam sudah menyadari, agama bukan sekadar identitas. Tapi jauh lebih serius dari itu. Umat Islam besar, tapi kesejahteraannya minim. Dalam berdemokrasi, juga tidak mengalami perubahan," papar Anis.

Ini tentunya sangat disayangkan. Mengingat umat Islam punya potensi besar dalam mewarnai hajatan politik. Termasuk, dalam Pemilu 2024.

Baca juga : Tarif Resmi Pendorong Kursi Roda Di Masjidil Haram Maksimal Rp 1 Juta, Jemaah Jangan Pakai Calo

"Umat muslim harus ambil alih atau berperan lebih besar dalam kepemimpinan. Jangan malah jadi minoritas, atau tukang tepuk tangan saja," tegas Anis.

Anis Matta berharap, Indonesia bisa menjadi model pemberlakuan kombinasi antara agama, demokrasi dan kesejahteraan di tengah upaya perubahan sistem tatanan global baru sekarang.

Kombinasi tersebut, akan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

Visi Kebangsaan

Baca juga : Jangkauan Pasar Petani Bantaeng Semakin Luas Berkat Jalan Usaha Tani

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menilai, umat Islam sekarang tidak memiliki gagasan besar dan visi kebangsaan. Sehingga, setiap kelompok tidak mencapai titik temu, termasuk dalam hal perjuangan visi politik.

"Inilah problem umat Islam sekarang, yang harus diurai. Jadi kalau menurut saya, tidak hanya sebagai pendorong mobil mogok saja. Mobilnya bahkan, sudah rusak berantakan, karena setiap kelompok tidak memiliki titik temu," beber Sunanto, yang akrab disapa Cak Nanto.

Menurutnya, tak mudah mencari problematika umat Islam sekarang ini. Bagai mencari mana yang lebih dulu, ayam atau telur?

"Tapi yang paling penting sekarang adalah target utama membangun kerukunan, persatuan dan kesatuan. Kita tidak bisa lagi sekedar teriak-teriak, tapi tidak bisa mempengaruhi kebijakan," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.